bakabar.com, JAKARTA - Kepolisian Indonesia lagi-lagi menunjukkan ironinya. Terbaru, Kasat Narkoba Polres Lampung Selatan, AKP Andri Gustami (AG) malah menjadi kurir barang haram jaringan Fredy Pratama Miming.
Fredy kini menjadi buronan empat negara setelah diduga kuat mengendalikan sindikat narkoba internasional dari Thailand. Ia berasal dari Banjarmasin.
Selama tiga tahun terakhir, Mabes Polri mengendus kelompok pimpinan Miming sudah mengirim sebanyak 10,2 ton sabu ke Indonesia. Dari transaksi gelap itu, Miming tercatat memiliki aset mencapai Rp10,5 triliun.
Baca Juga: BREAKING! Kasatnarkoba Tersangka Kaki Tangan Bandar 'Triangle' Banjarmasin
Dalam kurun tiga tahun terakhir tadi, setidaknya sudah 884 tersangka dari 408 laporan terkait Miming yang diberangus kepolisian.
Penyelidikan teranyar kasus Miming menyeret nama Andri Gustami. Andri sendiri sudah lama berkecimpung dalam dunia kepolisian. Ia merupakan jebolan Akademi kepolisian (Akpol) angkatan 2012.
Seusai merampungkan pendidikan, ia ditempatkan di wilayah hukum Polda Lampung sebagai Kanit IV Resmob Polres Lampung Utara.
Baca Juga: 39 Komplotan Fredy Pratama Dijerat Pasal Pencucian Uang Narkoba
Pada 2015, pria berdarah Padang, Sumatra Barat ini dipromosikan menjadi Kanit III Krimsus Polres Lampung Utara.
Selang empat tahun kemudian, tepatnya pada 2019, Andri kembali naik jabatan menjadi Kasatnarkoba Polres Lampung Utara.
Tak berhenti di situ, pria kelahiran 1989 ini terus merangkak naik ke posisi yang lebih tinggi. Usahanya membuahkan hasil.
Bahkan, Andri sempat menduduki beberapa jabatan kepala satuan di sejumlah polres di Lampung.
Baca Juga: DPR Tuding Raja Narkoba Banjarmasin Fredy Miming Dibekingi Aparat!
Beberapa jabatan yang pernah diembannya, ialah Kasatreskrim Polres Tulang Bawang dan Kasatreskrim Polres Metro Lampung. Dengan berbagai jabatan yang demikian, kekayaan Andri jelas tak main-main.
Harta Ratusan Juta
Melansir elhkpn.kpk.go.id, total kekayaan Andri mencapai Rp967.500.000 pada Desember 2022. Kekayaannya menumpuk pada tanah dan bangunan, alat transportasi dan mesin, serta kas dan setara kas.
Andri memiliki tanah seluas 166 meter persegi di Lampung Selatan seharga Rp80.000.000. Selain itu, ia juga mendirikan bangunan seluas 112 meter persegi / 45 meter persegi di Bandar Lampung senilai Rp300.000.000.
Andri juga memiliki tiga jenis mobil dengan total harga setara Rp575.000.000. Adapun kekayaannya dalam bentuk kas dan setara kas mencapai Rp12.500.000.