bakabar.com, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR RI, Santoso menuding raja narkoba Banjarmasin, Fredy Pratama atau Miming dibekingi aparat dalam peredaran narkoba jaringan internasional.
Sebab Fredy Miming masih buron dan belum berhasil ditangkap, sedangkan puluhan anak buahnya kini telah diamankan jajaran kepolisian.
"Sudah tidak jadi rahasia umum bahwa bandar bandar narkoba tetap dapat mengedarkan narkoba di Indonesia, karena dibekingi oleh oknum-oknum dari aparat penegak hukum itu sendiri," kata Santoso kepada bakabar.com, Rabu (13/9).
Baca Juga: 39 Komplotan Fredy Pratama Dijerat Pasal Pencucian Uang Narkoba
Santoso menerangkan peredaran narkoba relatif marak di Indonesia. Hal ini juga dikaitkan dengan kasus narkoba yang menjerat mantan Kapolda Sumatera Barat, Teddy Minahasa.
Menurutnya Teddy Minahasa menjadi contoh bekingan aparat yang berada di belakang aktivitas peredaran narkoba.
"Mulai dari Dir (Direktur) narkobanya di Polda, kalau di Polres, Kasatnya, sampai Kapolda, Kapolresnya juga melakukan itu," jelasnya.
"Kan terbukti yang namanya Teddy Minahasa, bayangin datengin beli dia belanja 2 ton itu kan suatu tanda, mereka bukan hanya menerima suap dari bandar, tapi jadi pelaku juga," sambung dia.
Baca Juga: Ini Tampang Fredy Pratama Bandar Narkoba 'Triangle' Banjarmasin
Lebih lanjut, ia juga meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk bertindak tegas kepada anak buahnya yang membekingi bandar narkoba di Indonesia.
"Jadi saya berharap agar Kapolri, ini bertindak tegas terhadap anak buahnya yang bermain membekingi bandar bandar narkoba, termasuk juga yang sekarang ini, tampang fredy pratama itu kan gampang," pungkasnya.
Sebelumnya, Mabes Polri berhasil membongkar sindikat narkoba internasional jaringan Fredy Pratama atau Miming.
Direktorat Tindak Pidana Narkoba (Dittipidnarkoba) Bareskrim Polri menggelar konferensi pers yang melibatkan sejumlah Polda yakni Polda Jatim, Polda Kalimantan Selatan, Polda Jambi, Polda Banten, Polda Metro Jaya, Polda DI Jogjakarta, Polda Bali, dan Polda Kalimantan Tengah.
Konferensi pers dipimpin langsung Kabareskrim Polri Komjen Wahyu Widada.
