Hari Buruh 2023

Hari Buruh, Desakan Pencabutan UU Ciptaker dan Pentingnya Sinergitas

Tahun ini, International Labour Organization (ILO) menetapkan tema Hari Buruh adalah World Day for Safety and Health at Work 2023.

Featured-Image
Dokumentasi - Bola Perubahan AJI Jakarta memimpin arak-arakan peserta aksi yang tergabung dalam peringatan Hari Buruh. Sedikitnya 3 ribu aksi massa memenuhi ruas jalan Sudirman - Thamrin pada May Day 2009 yang menginginkan perubahan mendasar terhadap nasib kaum buruh. Foto: apahabar.com/Jekson S

bakabar.com, JAKARTA - Tahun ini, International Labour Organization (ILO) menetapkan tema Hari Buruh adalah World Day for Safety and Health at Work2023 atau Hari Keselamatan dan Kesehatan Kerja Sedunia 2023.

Menurut ILO, lingkungan kerja yang aman dan sehat merupakan prinsip dasar dan hak di tempat kerja. Sebelumnya, pada bulan Juni 2022, Konferensi Perburuhan Internasional (ILC) memutuskan untuk memasukkan 'lingkungan kerja yang aman dan sehat' ke dalam kerangka prinsip dan hak dasar ILO di tempat kerja.

Pada 28 April 2023, ILO merayakan keputusan ini, setelah mengumpulkan para ahli dan konstituen untuk membahas implikasinya terhadap dunia kerja. Kemudian dibahas bagaimana menerapkan hak itu secara praktis di dunia kerja.

Ini juga akan berfungsi untuk menyajikan temuan-temuan penelitian tentang status implementasi berbagai ketentuan Konvensi mendasar No. 155 dan No. 187.

Baca Juga: Peringati Hari Buruh Migran Sedunia, Partai Buruh Gelar Aksi di Kantor Kemenaker

Aksi di Jakarta

Said Iqbal Presiden Partai Buruh

Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) bersama asosiasi buruh akan melakukan aksi pada Hari Buruh atau May Day 1 Mei 2023. Aksi akan dilakukan di depan Istana Negara dan Mahkamah Konstitusi. Foto: apahabar/Dian Finka

Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) bersama asosiasi buruh akan melakukan aksi pada Hari Buruh atau May Day 1 Mei 2023. Aksi digelar di depan Istana Negara dan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta.

"Perayaan May Day akan diikuti tercatat yang terorganisir Partai Buruh hampir 50 ribu orang, target kami adalah 100 ribu orang aksi di Istana Negara," ujar Said Iqbal di Jakarta, Kamis (27/4).

Aksi ini akan dimulai pada pukul 09.30 hingga 12.30 WIB. Selanjutnya, aksi May Day akan berlanjut ke Istora Senayan pada pukul 13.00 WIB.

"May Day di Jakarta akan berlangsung dari jam 09.30 sampai 12.30 WIB. Mudah-mudahan ada pihak Istana yang bisa menerima peserta aksi yang diorganisir oleh Partai Buruh dan organisasi serikat buruh," tuturnya.

Baca Juga: Said Iqbal: Ancaman Resesi Global, Pemerintah Jangan Beri Ketakutan ke Rakyat

"Pukul 13.00 peserta aksi akan bergeser ke Istora Senayan, melaksanakan May Day Fiesta," imbuhnya.

Presiden KSPI, yang juga menjabat sebagai Presiden Partai Buruh, Said Iqbal menyatakan pihaknya akan menyampaikan lima tuntutan dan satu seruan dalam rangkaian aksi mereka.

Kelima tuntutan tersebut adalah pencabutan Omnibus Law atau Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2023 tentang Cipta Kerja, pengesahan Rancangan UU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (RUU PPRT), penolakan RUU Kesehatan; pencabutan ketentuan parliamentary threshold atau ambang batas partai lolos parlemen sebesar 4 persen dari total suara sah nasional, serta perwujudan reforma agraria dan kedaulatan pangan.

Sementara itu, satu seruan yang disampaikan adalah ajakan untuk memilih calon presiden yang pro-buruh dan kelas pekerja.

Baca Juga: Said Iqbal ke Buruh: Tetaplah Bayar Pajak Meskipun Sakit Hati

Selain melakukan aksi di depan Istana Negara dan Gedung MK, KSPI juga akan menggelar May Day Fiesta di Istora Senayan pada Senin siang hingga sore hari.

"May Day Fiesta akan diisi oleh orasi-orasi para pemimpin buruh dan ditutup orasi politik presiden Partai Buruh tentang sikap partai buruh menjelang pemilu 14 Februari 2024," ungkapnya.

Said menambahkan, "Di seluruh dunia serikat buruh dan partai buruh merayakan May Day jadi kami minta Bawaslu juga jangan berlebihan ini kegiatan yang biasa dilakukan di seluruh dunia."

Utamakan sinergitas

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto saat diwawan carai di gedung DPR RI, Jakarta, Jumat (28/4/2023). Foto: ANTARA
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto saat diwawan carai di gedung DPR RI, Jakarta, Jumat (28/4/2023). Foto: ANTARA

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo berharap aksi Hari Buruh atau May Day 2023, yang akan digelar KSPI beserta asosiasi buruh lainnya pada Senin (1/5) akan memunculkan sinergitas antara masyarakat dan aparat pengamanan.

Baca Juga: Buruh Masih Cuti Lebaran, Aksi May Day di Kota Bekasi Diundur

Dia menegaskan, sinergitas itu penting guna menjalin kerja sama yang baik dan solid dalam rangka mengamankan seluruh rangkaian May Day 2023.

"Sehingga tidak ada kegiatan yang akan merugikan dan menimbulkan gangguan kamtibmas (keamanan dan ketertiban masyarakat)," kata Bambang dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, dikutip Senin (1/5).

Mantan ketua DPR RI itu juga meminta jajaran aparat kepolisian di seluruh wilayah mulai mempersiapkan pengamanan, khususnya di setiap objek vital.

Dia juga mengimbau agar aparat kepolisian turut memperkuat sinergi dengan para tokoh agama, tokoh masyarakat, hingga ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) guna mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.

"Di samping (juga) sebagai upaya cooling system," tambahnya.

Baca Juga: Demo May Day: Usung 9 Tuntutan, Buruh Sindir Pemerintah Agen Outsourcing

Bambang juga menekankan bahwa aparat kepolisian harus tetap menempuh sikap persuasif selama menjalankan tugas pengamanan aksi May Day.

"Hindari sikap arogansi aparat yang dapat memicu keributan atau bentrok," ujarnya.

Sementara itu, Polda Metro Jaya siap mengerahkan 4.200 personel gabungan untuk pengamanan peringatan Hari Buruh atau May Day yang rencananya akan diselenggarakan pada Senin (1/5).

"Sekitar 4.200, itu yang tergelar di lapangan, yang lain pun seperti Kodam Jaya menyiapkan 3.500 yang stand by on call," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto saat ditemui di gedung DPR RI, Jakarta, Jumat (29/4).

Baca Juga: Siap Aksi May Day, Partai Buruh Masih Gaungkan Penolakan UU Cipta Kerja

Hal tersebut disampaikan Karyoto saat rapat bersama stakeholder yang terdiri dari TNI, Polri, ASN hingga Satpol PP untuk persiapan menghadapi perayaan Hari Buruh.

"Ini adalah semacam persiapan, kita menghadapi pengamanan event masyarakat yang dianggap besar, rekan-rekan tahu, semua unsur dari ASN, Satpol PP, Damkar, TNI, dan Polri hadir di sini bersama sama menggambarkan situasi, dari masa persiapan sampai pelaksanaan dan cara bertindak kita di lapangan," terangnya.

Karyoto juga menjelaskan ada sejumlah titik yang akan menjadi prioritas pada perayaan Hari Buruh nanti. "Ada dua titik di patung kuda dan di Gedung DPR, itu yang pemusatan agak besar dan juga ada di Jakarta Utara dan Jakarta Timur, " katanya.

Karyoto berharap pada peringatan Hari Buruh nanti berjalan aman, tertib, dan terkendali. "Mudah-mudahan acara ini tidak mengganggu ketertiban masyarakat, karena dengan pengerahan anggota serikat pekerja dari daerah penyangga seperti Bekasi, Depok, Tangerang, ke Ibukota ini untuk merayakan," ucapnya.

Baca Juga: Partai Buruh Bakal Ajukan Uji Materi UU Ciptaker ke MK

Mantan Deputi Penindakan KPK tersebut juga mengimbau kepada pekerja/ buruh yang merayakan untuk tetap menjaga ketertiban.

"Tentunya kita mengimbau bahwa rekan rekan dari pekerja juga harus melihat kepentingan masyarakat lain. kau mereka tertib tentunya akan acara lebih enak, tidak akan banyak gangguan gangguan yang ditimbulkan terhadap misalnya kemacetan dan lain lain, " tutupnya.

Editor
Komentar
Banner
Banner