Sore pukul 15.30 WIB, pada Kamis (17/8), suasana Masjid Al-Hidayah nampak hening. Terlihat dua jemaah khusyuk berzikir.
Sunyi yang bersembunyi. Gerak kelompok Ahmadiyah merangsek sembunyi di tengah masyarakat untuk ikut serta mengisi kemerdekaan Indonesia.
Jemaah Ahmadiyah punya pandangan bijak terhadap kepolisian. Mereka menganggap Polri sedikit lebih baik.
Penyegelan Masjid Al Hidayah milik jemaah Ahmadiyah di Depok masih layak diperbincangkan. Mau disebut tak elok, sudah pasti memicu kontroversi.
Masjid Al Hidayah Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) Kota Depok masih dalam keadaan disegel, namun anggota JAI Kota Depok tetap bisa melaksanakan ibadah sholat
Pengorbanan bapak para nabi; Ibrahim jadi tajuk utama khotbah Iduladha Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) Depok, Kamis (29/6) pagi.
Masjid Al Hidayah Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) Kota Depok masih dalam keadaan disegel, namun anggota JAI Kota Depok tetap bisa melaksanakan ibadah sholat
Walaupun disegel Masjid Al Hidayah, Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) di Jalan Raya Muchtar, Kelurahan Sawangan Baru, Kecamatan Sawangan, Kota Depok tetap kurban
Walaupun disegel Masjid Al Hidayah, Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) di Jalan Raya Muchtar, Kelurahan Sawangan Baru, Kecamatan Sawangan, Kota Depok tetap kurban
Jemaah Ahmadiyah Depok mengaku masih mendapati adanya diskriminasi yang dilakukan oleh pemerintah kota setempat.
Kisah tentang diskriminasi terhadap Ahmadiyah masih saja terjadi. Ada desas-desus bahwa warga dilarang menerima kurban dari mereka.
Jemaah Ahmadiyah melakukan hal yang sama seperti umat Islam lain lakukan dalam merayakan Iduladha. Tidak ada kekhususan dalam merayakannya.