Merdeka Dalam Keberagaman

HUT ke-78 RI, Warga Ahmadiyah: Indonesia Rukun Tanpa Diskriminasi

Sore pukul 15.30 WIB, pada Kamis (17/8), suasana Masjid Al-Hidayah nampak hening. Terlihat dua jemaah khusyuk berzikir.

Featured-Image
Suasana Masjid Al-Hodayah di Kebayoran Lama. apahabar.com/Andrey

bakabar.com, JAKARTA - Sore pukul 15.30 WIB, pada Kamis (17/8), suasana Masjid Al-Hidayah nampak hening. Terlihat dua jemaah khusyuk berzikir.

Masjid yang terletak di gang kecil di kawasan Kebayoran Baru itu adalah masjid warga Ahmadiyah. Tepat di belakang masjid tersebut terdapat tanah lapang yang luas. Terlihat warga mulai dari anak-anak hingga orang dewasa riang gembira mengikuti lomba untuk merayakan HUT ke-78 RI.

Momen perayaan HUT kemerdekaan RI juga dirayakan oleh warga Ahmadiyah yang berbaur dengan warga sekitar dengan melaksanakan upacara sederhana. Upacara dilakukan di halaman Masjid Al-Hidayah yang tak begitu luas. Kurang lebih lebarnyahanya 3 meter, dan panjang 5 meter. 

"Iya tadi pagi jemaah dan warga sini ada upacara, tiap tahun itu," ujar Iwan, marbot Masjid Al-Hidayah saat ditemui bakabar.com, Kamis (17/8).

Baca Juga: Sunyi Sembunyi Ahmadiyah di Indonesia

Iwan yang memilih duduk di tempat wudhu yang letaknya persis di samping pintu masuk masjid mengungkapkan, kondisi di sekitar masjid sangat kondusif. Itu sebabnya, selama ia menjadi marbot di Masjid itu, ia tidak menemukan adanya gesekan dengan warga sekitar.

Sebuah kondisi yang berbeda jika dibandingkan dengan beberapa lokasi lain di Indonesia, ketika banyak jemaah Ahmadiyah mengalami diskriminasi, persekusi hingga penyegelan tempat ibadah.

"Kalau disini, aman-aman saja mas, nggak pernah ada kisruh, warga juga baik. Kita kalau ada kerja bakti kita pasti ikut, kita juga kadang-kadang sering mengadakan baksos," ujarnya.

Suasana penuh toleransi sudah melekat di warga sekitar masjid. Di sela-sela obralan santai, tiba-tiba ada warga yang memberikan bingkisan dan makanan ringan kepada Iwan. Dengan wajah sumringah, ia menerima pemberian warga sebagai hadiah untuknya di monentum HUT ke 78 RI.

Baca Juga: Pesan Ahmadiyah untuk Polri: Polisi Tak Perlu Bimbang

"Terima kasih, Alhamdulilah, semoga rezekinya lancar ya Bu," ucap Iwan.

Pada peringatan HUT RI tahun ini, Iwan berharap semua warga bisa hidup rukun. Tidak ada gesekan, tidak ada konflik, apalagi perpecahan. Menurutnya seberapun banyaknya harta benda yang dimiliki, tak ada gunanya jika hidup dalam kebencian.

"Yang paling penting sekarang kita hidup rukun, apakah punya duit banyak, punya kekuasaan, tapi hidupnya penuh dengan iri, dengki, dan kebencian. Ya, semoga Indonesia terus rukun dan nggak pecah, apalagi sampai perang," ujarnya.

Dihubungi terpisah, Juru Bicara Jamaah Ahmadiyah Indonesia atau JAI, Yendra Budiana berharap momen peringatan kemerdekaan RI tahun ini menjadi momentum Indonesia untuk terus maju dengan merawat keberagaman. 

Baca Juga: Dua Tahun Masjid Ahmadiyah Depok Disegel: Semeresahkan Itu?

"Semoga Indonesia terus maju, hanya dengan sikap, tindakan dan regulasi yang inklusif yang akan mampu membawa indonesia terus maju melaju," jelasnya saat dihubungi bakabar.com, Rabu (17/8).

Ia juga berharap Indonesia tak terpolarisasi dengan isu apapun, apalagi isu agama. Baginya, polarisasi karena dalih agama dan keyakinan akan membuat Indonesia hancur.

Oleh sebab itu, sangat penting untuk merawat kerukunan dan keberagaman. Ia juga berpesan agar tidak ada stigma terhadap golongan tertentu, yang akan berpotensi menciptakan diskriminasi.

"Namun jika Indonesia terus merawat stigma, prasangka, dan mempolitisasi agama untuk kepentingan pribadi dan golongan, maka alih-alih indonesia menjadi maju justru malah bisa terbenam seperti beberapa negara yang dilanda perang sipil dan kekerasan tiada akhir," ucapnya.

Ia menambahkan, "Kerukunan dan keberagaman harus dirawat betul, sehingga Indonesia akan semakin maju dan semakin bermartabat, tanpa ada perpecahan."

Editor
Komentar
Banner
Banner