Memaknai Iduladha 2023

Dua Tahun Masjid Ahmadiyah Depok Disegel: Semeresahkan Itu?

Penyegelan Masjid Al Hidayah milik jemaah Ahmadiyah di Depok masih layak diperbincangkan. Mau disebut tak elok, sudah pasti memicu kontroversi.

Featured-Image
Suasana Masjid Al Hidayah di Jalan Raya Muchtar, Kelurahan Sawangan Baru, Kecamatan Sawangan, Kota Depok. Foto: apahabar/Leni

bakabar.com, DEPOK - Penyegelan Masjid Al Hidayah milik jemaah Ahmadiyah di Depok masih layak diperbincangkan. Mau disebut tak elok, sudah pasti memicu kontroversi.

Kabar terbaru, Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) Depok, meminta segel itu dibuka. Toh, tak merugikan.

"Buka aja (segelnya), buat apa, apa untungnya," kata Mibali JAI, Abdul Hafidz, Kamis (29/6) siang.

Baca Juga: Miris! Dua Tahun Jemaah Ahmadiyah Depok Salat di Masjid Tersegel

Kalau dipikir-pikir ada benarnya. Lagipula itu tempat ibadah. Suci! Bukan warung remang-remang. Anda pasti paham.

Masjid ini disegel 2021 lalu. Alasannya karena dianggap meresahkan. Padahal jelas, bangunan itu legal. Punya IMB sebagai tempat ibadah.

Tak Ada Tradisi Khusus Bagi Muslim Ahmadiyah Dalam Merakayan Iduladha
Suasana pelaksanaan Salat Iduladha jemaah Ahmadiyah di Masjid Al-Hidayah, Sawangan, Depok, Kamis (29/6). (Foto: apahabar/Leni)

Sayangnya, penyegelan itu juga tak bisa disalahkan. Di Arab Saudi Ahmadiyah memang terlarang. Karena ada perbedaan sudut pandang dalam agama.

Tapi, ini Indonesia. Bukan Arab Saudi yang berlebel monarki absolut. Mereka memang negara Islam.

Indonesia? Jelas bukan monarki. Tapi republik konstitusional. Negara terbuka. Apalagi semboyannya jelas; Berbeda-beda tapi tetap satu.

Baca Juga: Masjid Disegel Tak Halangi Jemaah Ahmadiyah Depok Bagikan Daging Kurban

Sampai di sini, harusnya paham. Bahwa Ahmadiyah ada benarnya. Mereka tak mengganggu. Tidak juga memberi doktrin negatif. Begitulah klaimnya.

Kata Hafidz, dalam menjalankan ibadah mereka juga mengikuti anjuran pemerintah. Contohnya seperti Salat Iduladha.

"Kami prinsip nya salat itu ikut pemerintah," akunya. Lagipula, mereka juga tak mengajak orang lain untuk mengikuti.

Baca Juga: Kisah Pilu Jemaah Ahmadiyah di Depok Dijerat Label Sesat

Bagaimana dengan ibadah lainnya? Klaimnya; tak ada yang berbeda. Apalagi aktivitas peribadatan mereka juga rutin dicek oleh pemerintah setempat.

"Kalau ada yang beda silahkan klarifikasi ke sini. Setiap seminggu sekali perwakilan pemkot juga datang ke sini. Salatnya sama menghadap kiblat, Al-Qur'an-nya sama," jelasnya.

Jika disebut meresahkan, bagian mananya? Apakah yang dimaksud iman? Bagian ini, jelas tak bisa diulas. Kembali saja pada keyakinan masing-masing.

Baca Juga: Tak Ada Tradisi Khusus Ahmadiyah dalam Merayakan Iduladha

"Urusan salat kan urusan manusia dengan Allah," tutup Hafidz.

Sekali lagi, jika yang dianggap meresahkan itu urusan iman, maka menunduklah. Coba pikirkan! Semeresahkan itukah tempat ibadah? Tengok dulu rumah judi, hiburan malam atau lokasi prostitusi.

Editor


Komentar
Banner
Banner