Transaksi Mencurigakan

Transaksi Gendut Kapolres Kotabaru dari Bisnis Mobil, Begini Simulasinya

Kapolres Kotabaru, Kalimantan Selatan, AKBP Tri Suhartanto sempat menyebut dugaan rekening gendut miliknya Rp300 miliar merupakan hasil bisnis mobil.

Featured-Image
Transaksi gendut Rp300 miliar Kapolres Kotabaru, AKBP tri Suhartanto dari bisnis mobil. Foto: Instagram/@tri_suhartanto

bakabar.com, JAKARTA - Kapolres Kotabaru, Kalimantan Selatan, AKBP Tri Suhartanto sempat menyebut dugaan rekening gendut miliknya, sebesar Rp300 miliar merupakan hasil bisnis, salah satunya jual beli mobil.

Data Laporan Hasil Analisis (LHA) PPATK tersebut merupakan data sedari tahun 2004-2018.

Nah, untuk mendapat gambaran perhitungan atau simulasi agar bisa cuan ratusan miliar, redaksi bakabar.com berupaya untuk membandingkannya dengan Caroline.id, platform jual beli mobil bekas.

Baca Juga: Berkaca Bisnis Mobil Kapolres Kotabaru, Butuh Berapa Lama Bisa Cuan Ratusan Miliar?

Janu Candra, Presiden Direktur PT Autopedia Sukses Lestari Tbk, yang membawahi platform Caroline.id menyebutkan bahwa setidaknya sudah ada lebih dari 2.400 kendaraan yang terjual pada 2022.

"Di tahun lalu, Caroline menjual sebanyak 2.400 unit kendaraan," ujar Jany kepada bakabar.com, di Jakarta, Rabu (12/7).

Presiden Direktur PT Autopedia Sukses Lestari Tbk, Jany Candra (Foto: bakabar.com/Regent)
Presiden Direktur PT Autopedia Sukses Lestari Tbk, Jany Candra saat acara bersama Forwot, Rabu (12/7). (Foto: bakabar.com/Regent)

Menurut dia, dalam perhitungan kasar atau konservatif, untuk dapat menghasilkan transaksi sebesar Rp100 miliar, maka setidaknya harus berhasil menjual sekitar 500 unit mobil, dengan harga rata-rata Rp200 juta per unitnya.

"Konservatifnya, retail mobil bekas bisa menjual 50 persen inventory mereka dalam 1 bulan. Jadi kalau mau mencapai jualan Rp100 miliar dalam 1 tahun pertama, harus ada inventory sekitar 80-100 unit," ungkapnya.

Baca Juga: Caroline Jamin 7G Plus untuk Ketenangan Penghobi Mobil, Anti-Prank!

Namun, target yang besar itu juga harus diimbangi dengan modal yang cukup besar, demi mencukupi stok atau keperluan dari suatu bisnis.

"Kalau modal 1 mobil (misalnya) Rp180 juta, artinya perlu modal sekitar Rp18 miliar untuk inventory saja," kata dia.

Untuk kisaran harga terendah yang dijual di Caroline, ia mengaku tidak ingat secara pasti.

Kendati begitu, mobil tersebut biasanya digunakan untuk trade-in atau tukar tambah, di mana secara umur sudah tidak masuk kriteria untuk dijual secara retail di platformnya.

Jadi, berdasarkan informasi dari Caroline.id, maka disimpulkan setidaknya AKBP Tri Suhartanto harus menjual setidaknya 1.500 mobil untuk menghasilkan transaksi sejumlah Rp300 miliar, dengan estimasi harga Rp200 juta/mobilnya.

Sebab, mereka sendiri berhasil menjual 2.400 unit mobil di tahun pertama peluncurannya (2022).

Namun, hal seperti itu perlu juga ditimbang dari segi modalnya yang juga perlu sepadan, untuk dapat menjual ribuan mobil seperti itu.

Editor
Komentar
Banner
Banner