Penganiayaan Remaja

Ramai Soal Fenomena Pamer Harta Kekayaan, Ini Kata Pengamat Sosial

Mario Dandy Satriyo anak eks pejabat pajak yang diduga terlibat aksi penganiayaan hingga kini masih menjadi sorotan publik.

Featured-Image
Kendaraan Mario Dandy Satrio mulai dari Harley Davidson hingga Jeep Rubicon. (Foto: dok. Kilat)

Tantan menambahkan di tengah masyarakat fenomena pamer ini bisa dimaknai sebagai riya ataupun inspirasi untuk melakukan perubahan dan transformasi positif, namun hal itu tergantung bagaimana masyarakat melihatnya.

"Bagi kita sebagai masyarakat melihat mereka yang pamer kekayaan itu tergantung, apakah kita kemudian memaknainya sebagai riya atau inspirasi untuk melakukan perubahan dan transformasi positif, semua tergantung kita yang membacanya," tuturnya.

Sementara itu, Pengamat Sosial dari Universitas Indonesia (UI), Devie Rahmawati menerangkan fenomena pamer kekayaan ini sudah terjadi jauh sebelum era digitalisasi muncul.

Baca Juga: Pakar Hukum: Mario Dandy Lakukan Penganiayaan Berencana

Devie mengatakan ada beberapa hal yang perlu diamati terkait mengapa kemudian orang-orang kaya suka memamerkan kekayaannya terutama di media sosial, serta bagaimana keadaan orang tua saat anaknya memposting sesuatu di sosial media.

"Berdasarkan hasil riset terdahulu menunjukan orang tua biasanya tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang apa yang diposting, atau informasi apa yang disebarkan oleh anaknya di media sosial," kata Devie kepada bakabar.com.

Lebih lanjut, Devie menyebut ada dua jenis orang tua terutama saat kondisi anak menggunakan media sosial. Pertama, orang tua tidak mengetahui. Sedangkan kedua, orang tua yang juga suka memposting informasi di media sosial.

Baca Juga: KemenPPPA Jamin Pemulihan Korban Penganiayaan Anak Pejabat Pajak

"Menurut riset-riset paling terkini tahun 2021-2022 menunjukan orang tua yang suka melakukan post informasi di sosial media, biasanya memang mereka justru adalah orang tua yang akan sangat permisif atau terbuka," ujarnya.

Artinya, kata Devie, orang tua tersebut justru akan membiarkan anaknya melakukan apapun. Sebab mereka sebagai orang tua pun juga melakukan hal yang sama, dengan anak-anaknya.

Alasan Orang Memamerkan Kekayaannya

Selanjutnya, Devie menjelaskan mengenai alasan orang kaya kerapkali mendemonstrasikan kekayaannya. Pertama, karena di masa kapitalisme semua orang berkompetisi, untuk mendapatkan kemakmuran ekonomi, serta kejayaan hidup.

"Kalau kata Darwin di masa lalu orang berjuang untuk mendapatkan sumber daya makanan, maka di era sekarang orang tidak hanya berkompetisi mendapatkan makanan tapi kompetisi untuk bisa menempati status sosial tertentu di masyarakat," jelasnya.

Dosen Hubungan Masyarakat Vokasi UI ini menyebut, hal demikian karena masyarakat kapitalisme sangat berorientasi pada kepemilikan modal atau uang. Sehingga hal ini akan membagi lagi masyarakat dalam dua kategori.

"Kedua kategori tersebut adalah masyarakat pekerja dan masyarakat rekreasi disebut juga dengan masyarakat elite atau bisnis. Kalangan masyarakat bisnis ini cenderung akan mendemonstrasikan kekayaan atau kemakmurannya," jelas Devie.

HALAMAN
123
Editor
Komentar
Banner
Banner