bakabar.com, JAKARTA – Pengusaha tengah beramai-ramai membangun smelter demi mengolah hasil bumi andalan Indonesia yang kini tengah digandrungi: nikel.
Instalasi peleburan logam berwarna putih keperak–perakan tersebut digunakan guna memisahkan logam murni yang umumnya berada di Sulawesi hingga Maluku.
Nikel digandrungi lantaran menjadi bahan baku utama pembuatan baterai guna kendaraan listrik, baik itu berupa mobil, kendaraan besar seperti truk, sampai dengan motor.
Baca Juga: 'Haji' Kalsel di Balik Kisruh Nikel Luwu, Denny: Pemainnya Itu-Itu Saja
Kandungan nikel saat ini dilaporkan banyak tersimpan di penjuru Indonesia, jumlahnya mencapai 37 persen cadangan nikel dunia.
Menurut data Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) 2020 total neraca sumber daya bijih nikel Indonesia mencapai 11.88 miliar ton. Untuk total sumber daya logam nikel sebesar 174 juta ton.
Nikel menjadi salah satu komponen penting di masa depan, karena tidak hanya sebagai bahan dasar kendaraan listrik, tapi juga untuk peralatan dapur hingga pembuatan pesawat terbang.
Lantas, di mana saja daerah di Indonesia dengan cadangan nikel terbesar?
Informasi dihimpun, 90 persen cadangan nikel Indonesia tersebar di Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Maluku Utara.
Bahkan data 2019 silam, Indonesia pernah menjadi produsen tambang bijih nikel terbesar di dunia dengan produksi nikel dunia sebanyak 2,668 juta ton Ni.
1. Kolaka, Sulawsi Tenggara
Kolaka menjadi salah satu wilayah drngan hasil bumi, nikel, terbesar di Indonesia. Wilayahnya didominasi oleh area perairan, dengan luas sekitar 15.000 km2, dengan panjang garis pantai 293,45 km. Di wilayah perairan tersebut terdapat sejumlah pulau-pulau.
Sedang untuk wilayah daratan Kolaka mencapai luas 3.283,64 km2. Potensi nikel terdapat di Kecamatan Wolo, Wundulako, Baula, Pomalaa, Tanggertada, dan Watubangga dengan jumlah cadangan sebesar 1,30 milyar ton.
2. Luwu Timur, Sulawesi Selatan
Kabupaten Luwu terletak di sebelah selatan katulistiwa dengan luas wilayah 6,944.88 km2. Sekitar 11, 14 % Provinsi Sulawesi Selatan merupakan luas wilayah Kabupaten Luwu Timur.
Baca Juga: Sosok 'Haji' dalam Kisruh Nikel Luwu: Hanya Alat Oknum Jenderal?
Baca Juga: Ssstt.. Ada ‘Haji’ Kalsel Dalam Pusaran Sengketa Nikel Luwu
Cadangan nikel Luwu Timur terdapat di Desa Magani, Kecamatan Nuha. Saat ini dikelola oleh Perusahaan tambang PT Vale Indonesia.
Berdasarkan dari Badan Pengelolaan Daerah Kabupaten Luwu Timur, PT Vale Indonesia telah menyumbang pendapatan daerah sebesar Rp375, 5 miliar atau mencapai 20 persen terhadap APBN daerah, dari kegiatan tambang nikel.