Kekerasan Aparat

Kompolnas Desak Propam Polda Kalteng Usut Polisi Tembak Warga Seruyan

Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) meminta Bidang Propam Polda Kalimantan Tengah segera memeriksa polisi yang diduga terlibat dalam insiden penembakan warga

Featured-Image
Tim gabungan membersihkan portal yang terdiri dari pepohonan dan ranting yang menghalangi ruas jalan yang sehari-hari digunakan warga untuk beraktivitas di Desa Bangkal, Kabupaten Seruyan, Sabtu (23/9/2023) malam. ANTARA/Humas Polda Kalteng

bakabar.com, JAKARTA - Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) meminta Bidang Propam Polda Kalimantan Tengah segera memeriksa polisi yang diduga terlibat dalam insiden penembakan warga Bangkal, Seruyan.

Terutama berkaitan dengan penerapan standar operasional prosedur (SOP) dalam pengendalian massa yang melakukan aksi protes.

"Kompolnas berharap Bidang Propam Polda Kalteng dapat memeriksa aparat yang diterjunkan ke lapangan untuk melihat apakah mereka sudah melaksanakan tugas sesuai SOP ataukah ada pelanggaran," kata Komisioner Kompolnas, Poengky Indarti kepada bakabar.com, Minggu (8/10).

Baca Juga: Kompolnas-Komnas HAM Diminta Investigasi Polisi Tembak Warga Seruyan

Poengky menerangkan berdasarkan informasi yang dihimpun, terdapat korban jiwa yang berjatuhan sehingga perlu Propam Polda Kalimantan Tengah untuk meninjau penggunaan kekuatan dalam pengendalian massa di Seruyan, Kalimantan Tengah.

"Kami sangat menyesalkan adanya bentrokan antara masyarakat warga Desa Bangkal dan aparat Kepolisian saat melakukan aksi demonstrasi menuntut hak-hak masyarakat atas lahan yang berkonflik dengan PT HMBP, yang berakibat jatuhnya korban jiwa 1 orang meninggal dan 2 orang diberitakan kritis, serta 20 orang diberitakan ditangkap aparat Kepolisian," jelasnya.

Baca Juga: Kapolda Kalteng Didesak Bertanggung Jawab Imbas Kematian Warga Seruyan

"Mengingat jatuhnya korban jiwa dan luka berat. Perlu dilihat aturan-aturan terkait penggunaan kekuatan dan penghormatan Asasi Manusia apakah sudah diterapkan dengan benar," sambung dia.

Untuk itu Kompolnas menyesalkan nyawa melayang dalam konflik agraria yang berkepanjangan, terlebih konflik mengakibatkan warga Bangkal, Seruyan berjatuhan.

"Kami sangat menyayangkan telah terjadi konflik berkepanjangan, padahal sebetulnya pihak masyarakat dan pihak perusahaan dapat duduk bersama memusyawarahkan penyelesaian konflik secara damai, dengan dimediasi pihak Pemerintah Daerah dan pihak2 terkait," ungkap dia.

Baca Juga: Polisi Dicap Khianati HAM Akibat Tembak Warga Seruyan Kalteng!

Sebelumnya, Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) dan Komnas HAM diminta untuk terjun menginvestigasi kematian warga Bangkal akibat lesatan peluru polisi di Seruyan, Kalimantan Tengah.

Sebab disinyalir peluru melesat yang mengakibatkan tiga warga menjadi korban, salah satunya meninggal dunia.

Baca Juga: PilNet Kecam Polisi Brutal Tembak Mati Warga Bangkal Seruyan Kalteng

"Kompolnas untuk melakukan investigasi terhadap tindakan aparat Polres Seruyan," kata Koordinator PilNet, Sekar Banjaran Aji, Minggu (8/10).

"Komnas HAM agar melakukan investigasi terhadap dugaan pelanggaran HAM oleh aparat Polres Seruyan," sambung dia.

Editor


Komentar
Banner
Banner