Peristiwa & Hukum

Polisi Ungkap Hasil Identifikasi Jasad Ibu dan Balitanya Gantung Diri di HSS

Polisi mengungkap hasil identifikasi korban gantung diri di Desa Parigi RT 02 Kecamatan Daha Selatan yang dilakukan Tim INAFIS Polres Hulu Sungai Selatan (HSS),

Featured-Image
Lokasi ditemukannya seorang ibu dan anak balitanya telah meninggal dunia dalam keadaan tergantung. Foto-Bakabar.com/Ahmad Syaifin Nuha

bakabar.com, KANDANGAN - Tim INAFIS Polres Hulu Sungai Selatan (HSS), mengungkap hasil identifikasi jasad ibu dan anak balitanya yang tewas gantung diri, Kamis (9/10).

Pada kedua jasad korban yang ditemukan di Desa Parigi RT 2, Kecamatan Daha Selatan itu, polisi tidak menemukan tanda-tanda tindak pidana.

"Berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), keterangan saksi-saksi, pemeriksaan barang bukti dan kondisi korban, ini murni peristiwa bunuh diri," kata Kapolres HSS AKBP Muhammad Yakin Rusdi.

Peristiwa tragis ini diketahui terjadi di Desa Parigi RT 02 RW 01 Kecamatan Daha, Kabupaten HSS sekitar pukul 12.30 WITA pada Kamis (9/10/2025).

Mulanya, korban berinisial MA (35) datang ke rumah saksi atas nama Muhammad membawa anaknya MR balita berusia 1,8 tahun yang sedang rewel sekitar pukul 11.15 WITA.

"Setelah dibujuk tetangganya dan diberikan air minum. Anak korban tenang dan mereka pulang ke rumah," terang AKBP Muhammad Yakin Rusdi.

Sekitar pukul 12.30 WITA, anaknya yang nomor dua pulang dari sekolah menuju rumah dan mengetuk pintu serta memanggil ibunya.

Namun, tidak ada terdengar suara jawaban dari MA, kemudian anaknya berteriak “mama bediam, mama bediam (mama tidak bergerak".

Mendengar teriakan sang anak, Muhammad yang tinggal bersebelahan kemudian menghampiri. Ia mencoba mengintip lewat lubang kecil dari pintu depan rumah.

Belum yakin, Muhammad kemudian kembali melihat melalui ventilasi udara di atas pintu. Betapa terkejutnya dia melihat MA dan MR dalam keadaan tergantung.

"Saksi langsung mendobrak pintu dan meminta bantuan pada warga sekitar," terang AKBP Muhammad Yakin Rusdi.

Kemudian polisi bersama tim relawan melakukan evakuasi dan membawa kedua korban ke RSUD Daha Sejahtera guna dilakukan tindakan lebih lanjut.

"Mayat korban diperkirakan sudah tergantung sekitar satu jam. Luka hanya pada bagian leher, tidak ditemukan tanda kekerasan pada tubuh korban," ujarnya.

Terpisah, Novita Sari, pendamping kesehatan korban menjelaskan, menerima laporan dari warga bahwa MA dan anak balitanya sekitar pukul 11.00 WITA menaiki jukung (perahu).

"Biasanya kalau ada laporan saya langsung mendatangi MA, tapi kebetulan hari ini ada beberapa kesibukan. Selisih satu jam setelah saya pulang ke rumah ternyata sudah mendapat informasi peristiwa ini," jelas Novi.

Novita membeberkan, pihaknya rutin mendampingi MA untuk melakukan pengobatan rawat jalan ke rumah sakit, lantaran korban mengidap gangguan jiwa turunan.

"Sebulan sekali berobat ke RSUD Brigjend H Hasan Basry Kandangan. Kalau sudah 'kumat' bahkan sama anaknya sudah tidak ingat lagi, jadi biasanya warga di sini yang memperhatikan," ucapnya.

Raut wajah Novi nampak sedih seakan tak percaya atas peristiwa tersebut. Dia sempat mengungkapkan perasaan menyesal lantaran kesibukannya tidak bisa mendampingi MA pada hari ini.

"Entah kenapa kebetulan hari ini banyak kegiatan. Ada perasaan menyesal yang mendalam," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, Warga Desa Parigi RT 02 Kecamatan Daha Selatan, Kabupaten HSS digegerkan dengan penemuan jasad seorang wanita dan anak balitanya tewas gantung diri, Kamis (09/10).

Informasi yang diterima bakabar.com, korban ditemukan sudah dalam keadaan meninggal dunia di rumahnya sekitar pukul 13.30 WITA.

Identitas korban diketahui berinisial MA (35) dan MR bayi laki-laki berusia 1,8 tahun merupakan warga Desa Parigi Kecamatan Daha Selatan, Kabupaten HSS.

Baca Juga: Geger, Ibu dan Anak Balitanya Tewas Gantung Diri di HSS

Editor


Komentar
Banner
Banner