bakabar.com, SAMPIT - Kasus dugaan kekerasan dalam rumah tangga kembali mencuat di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalteng.
Seorang wanita berinisial FD (52) melaporkan suaminya SP (55), yang juga pemilik sebuah pusat kebugaran, atas dugaan penganiayaan yang dialaminya, Selasa malam (26/8/2025).
Peristiwa memilukan itu terjadi di lokasi gym milik SP. Dugaan kekerasan dipicu persoalan rumah tangga yang sudah lama retak karena hadirnya orang ketiga.
FD yang telah memilih tinggal di rumah orang tuanya, malam itu bermaksud menjemput kedua anaknya untuk diajak jalan-jalan ke Expo. Namun setibanya di gym, FD melihat seorang perempuan yang diduga menjadi selingkuhan suaminya. Pertemuan itu memicu ketegangan.
“Saya hanya menegur kenapa dia ada di sana, tiba-tiba perempuan itu lari ke dalam,” kata FD kepada polisi.
Tak lama kemudian, SP keluar dengan emosi dan menyerang FD. Dari pengakuan korban, ia ditarik dengan kasar hingga terjatuh dan wajahnya terbentur. Tidak berhenti di situ, SP disebut melempar kursi rotan ke arah FD, lalu memukulnya dengan sapu hingga meninggalkan lebam di paha.

Akibat insiden itu, FD mengalami luka lebam di paha, wajah bagian kanan, dan bahu kanan akibat hantaman benda tumpul. Merasa dianiaya, ia langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polres Kotim.
“Saya dipukul dan dianiaya, dia harus dihukum sesuai perbuatannya,” tegas FD.
Mendapat laporan itu, polisi langsung mendatangi lokasi kejadian. Namun SP tidak ditemukan di gym maupun di rumah wanita yang diduga selingkuhannya. Petugas juga mencoba meminta keterangan dari anak-anak korban serta kerabat pelaku yang berada di sekitar lokasi, namun tidak ada yang berani bersuara.
“Kami sudah tindak lanjuti laporan korban. Malam itu juga kami ke lokasi, tapi pelaku tidak ada. Yang kami sayangkan, anak-anaknya pun tidak ada yang mau bersuara. Apakah karena takut atau faktor lain, masih kami dalami,” ujar seorang petugas kepolisian. Saat dikonfirmasi, Rabu (27/8/2025).
Meski demikian, pihak kepolisian memastikan akan memanggil SP untuk dimintai keterangan terkait dugaan penganiayaan tersebut. Kasus ini kini masih dalam penyelidikan lebih lanjut oleh Satreskrim Polres Kotim.