bakabar.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis pagi dibuka melemah seiring dengan kenaikan suku bunga acuan The Fed sebesar 25 basis poin.
IHSG dibuka melemah 2,95 poin atau 0,04 persen ke posisi 6.809,77. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 0,41 poin atau 0,04 persen ke posisi 947,23.
"Pelaku pasar juga masih akan merespons pergerakan Wall Street seiring keputusan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) pada Rabu (03/05) waktu AS atau Kamis (04/05) dini hari waktu Indonesia," tulis Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Kamis (4/5).
Bank sentral AS The Federal Reserve menaikkan Fed Fund Rate (FFR) sebesar 25 basis poin dalam pertemuan tadi malam, yang mana sesuai ekspektasi pasar dan mengisyaratkan bisa menghentikan kenaikan lebih lanjut.
Baca Juga: Petinggi Waskita Terjerat Korupsi, Erick: Berdampak ke Kinerja Saham
Keputusan bulat tersebut mengangkat suku bunga acuan The Fed ke kisaran 5,00 persen hingga 5,25 persen, atau kenaikan ke-10 berturut-turut sejak Maret 2022.
Bos The Fed Jerome Powell mengungkapkan The Fed masih memandang inflasi terlalu tinggi, dan masih terlalu dini untuk mengatakan siklus kenaikan suku bunga telah berakhir.
Dari dalam negeri, fokus pelaku pasar tertuju pada rilis pertumbuhan PDB Indonesia pada kuartal I-2023, yang akan dirilis Jumat (05/05). Konsensus memperkirakan masih akan cukup stabil, sehingga dapat memberikan kontribusi positif terhadap pola pergerakan IHSG.
Baca Juga: Saham BRI Sentuh Level Tertinggi, Dirut: Fokus pada Segmen UMKM
Sementara itu, bursa AS berakhir di zona merah pada perdagangan kemarin, setelah komentar Jerome Powell yang membuat investor bertanya-tanya apa langkah bank sentral selanjutnya dengan kenaikan suku bunga.
Dari Eropa, Bank Sentral Eropa (ECB) diprediksi menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 3,75 persen, dengan data terbaru menunjukkan perbankan secara tajam menutup keran kredit, membuat kasus untuk kenaikan yang lebih kecil.