bursa saham

Powell Effect Seret Penguatan IHSG

Powell effect membawa dampak positif pada bursa saham. IHSG dapat momentum menguat, Jumat (3/11) ini.

Featured-Image
Grafik perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. Foto: Antara

bakabar.com, JAKARTA - Powell effect membawa dampak positif pada bursa saham. IHSG dapat momentum menguat, Jumat (3/11) ini.

"Powell’s effect telah memberikan harapan bagi pelaku pasar dan investor," tulis analis Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus.

Di mana pada akhirnya Dow Jones ditutup plus 1,70 persen. S&P 500 plus 1,89 persen. Dan Nasdaq plus 1,78 persen.

Di sisi lain, imbal hasil US Treasury 10y mengalami penurunan. Dari sebelumnya 4,95 persen, menjadi 4,85 persen. Dan sekarang sudah berada di angka 4,65 persen.

Meski begitu, Nico mewanti-wanti. Pelaku pasar tak boleh terlena dengan penguatan itu. Sekalipun The Fed memberikan pengharapan baru. Di mana ketidakpastian berkurang.

"Tapi bukan menghilang, sekalipun memang indeks volatilitas VIX juga mengalami penurunan," imbuhnya.

Di Indonesia, kinerja seluruh sektor industri manufaktur juga kembali menguat. Oktober tadi, masih di zona ekspansi.

S&P Global mencatat, Purchasing Manager's Index (PMI)
manufaktur indonesia pada Oktober berada di level 51,5. Dari sebelumnya 52,3.

Bank Indonesia juga punya catatan positif. Kinerja industri pengolahan pada triwulan III-2023 masih
meningkat. Berada pada fase ekspansi.

Kembali ke bursa saham. Nico menganalisa, tren penguatan IHSG masih berlanjut.

"Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat IHSG berpotensi menguat terbatas dengan support dan resistance di level 6.730-6.800," tutupnya.

Sebagai pengingat. Pada perdagangan, Kamis (2/11), IHSG ditutup menguat. Plus 108,96 poin atau naik 1,64 persen ke level 6.751.

Sektor teknologi mengalami kenaikan terkuat. Plus 3,49 persen. Sementara terendah adalah infrastruktur. Minus 1,40 persen.

Editor


Komentar
Banner
Banner