Saham Mcdonalds

Imbas Boikot Produk Pro Israel, Saham MCDonalds Turun di Awal Tahun

Senior Investment Information Mirae Sekuritas, Nafan Aji mengungkap penurunan harga saham McDonald's (MCD) di Timur Tengah terkait dengan aksi boikot akibat kon

Featured-Image
Ilustrasi McDonald's Indonesia yang kabarnya sudah tak lagi mengantongi sertifikasi halal Foto: McDonald's Indonesia

bakabar.com, JAKARTA - Senior Investment Information Mirae Sekuritas, Nafan Aji mengungkap penurunan harga saham McDonald's (MCD) di Timur Tengah terkait dengan aksi boikot akibat konflik Israel versus Hamas.

Secara teknikal data, kata Nafan, menunjukkan penurunan sekitar 2,55% year to date, dengan penurunan signifikan terjadi pada Januari.

"Kalau secara year to date harga saham di bulan januari mengalami penurunan sekitar 2,55%," katanya kepada bakabar.com, dikutip kamis (11/1).

Baca Juga: Saham Terus Nyungsep! Unilever Perlu Pemimpin yang Inovatif

Sementara itu, jika mengacu secara kinerja selama 6 bulan terakhir terdapat penurunan hingga 1,87%. Lanjutnya, MCD kata dia sempat mengalami titik terendah pada 12 Oktober 2023 di harga 246,19 USD.

Namun kata dia menariknya, pada setelah 12 Oktober hingga Desember. Harga saham MCD sempat mengalami kenaikan menuju ke 296 USD.

"Ya. Dari 246 USD AS ke 296 USD AS. Ini menariknya ya," terang dia.

Kendati ada kenaikan dari Oktober hingga Desember. Kata dia, konflik dan aksi boikot mempengaruhi kinerja secara keseluruhan. Khususnya di Timur Tengah.

Baca Juga: Tiga Direksi Unilever Mundur, Buntut Boikot Produk Pro Israel?

Namun, dampak di Indonesia dan potensi penurunan omzet perlu dinilai lebih lanjut melalui laporan keuangan dan statement resmi dari McDonald's.

"Kalau di Indonesia memang tidak disebutkan ya kalau diperhatikan. Tapi memang sejatinya kita harus menanti dulu ya," jelas dia kepada bakabar.com.

Pasalnya sejauh ini menurutnya belum ada ketegasan perihal dampak Indonesia terhadap kinerja penjualan MCD. Sebab, sejauh ini dampak turunnya saham MCD masih berkutat di kawasan Timur Tengah.

"Ya karena kawasan Timur Tengah ini kan berdekatan sekali. Dengan perang antara Israel vs Hamas. Ini kan kawasannya adalah di situ," ungkapnya.

Baca Juga: Aksi Boikot Produk Pro-Israel, Peluang atau Blunder?

Namun dia tidak menutup kemungkinan bakal juga terjadi di Indonesia. Dalam hal ini adanya potensi penurunan omzet dan penjualan McDonald's. Mengingat Indonesia merupakan negara yang mayoritasnya adalah penduduk Islam.

Serta aksi boikot ini juga masih menjadi sentimen yang kuat. Dalam hal penurunan tingkat okupansi pada Restoran McDonald's Itu sendiri ya.

"Memang ini semestinya juga isu boikot ini pun juga kalau di Indonesia terlihat ada impactnya ya," ujar Nafan.

Tapi sekali lagi dia menegaskan, harus kembali lagi ke data teknikal terlebih dahulu. Melihat tren penuruan harga saham MCD yang mana impact-nya baru terasa pada bulan Januari.

Baca Juga: Aksi Boikot Produk Pro Israel, Kadin: Merugikan Dunia Usaha!

Lantaran kata dia, pada Oktober saham MCD sempat mengalami apresiasi. Sebelumnya yang tadinya berada di kisaran 246 USD melesat hingga 297 pada bulan Desember.

"Nah ini Januari mulai terjadi koreksi wajar daripada harga saham MCD," kata dia kepada bakabar.com.

Namun, dia menyebutkan tren penurunan harga saham MCD lebih lanjut secara teknikal bakal mengalami consolidation phase.

kata dia, harga tersebut bakal mengalami consolidation phase secara teknikal dengan support di kisaran 287 hingga resistance di 296.

"Nah saat ini kan harga MCD adalah di level 289. Jadi dia memang akan mendekati support di 287 tersebut ya," jelas Nafan.

Baca Juga: Ramai Boikot Produk Pro Israel, Sederet Penjualan Saham Anjlok

Biar tahu saja. CEO McDonald's (MCD.N) Chris Kempczinski sempat mengeluhkan kondisi pasar di Timur Tengah dan sejumlah pasar lainnya terkena pukulan hebat imbas konflik Israel-Hamas.

"Di setiap negara tempat kami beroperasi, termasuk negara-negara Muslim, McDonald's diwakili oleh pemegang lisensi lokal yang bekerja tanpa kenal lelah untuk melayani dan mendukung komunitas mereka dan juga mempekerjakan ribuan warganya," kata Kempczinski dikutip dari postingan LinkedIn.

Editor


Komentar
Banner
Banner