Aksi Boikot Produk

Siasat Ritel Modern soal Konsumen Mulai Boikot Produk Pro Israel

Buntut boikot produk pro Israel ternyata sudah terasa di ritel-ritel modern. Khususnya yang berada di sekitar Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Featured-Image
Ilustrasi bisnis ritel. Foto: Antara

bakabar.com, JAKARTA - Buntut boikot produk pro Israel ternyata sudah terasa di ritel-ritel modern. Khususnya yang berada di sekitar Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

"Kerasa si, orang-orang pada nanyain sebelum beli. Ini produknya dari Israel apa enggak," ungkap Nina (26) salah satu pegawai Alfamart kepada bakabar.com, Jakarta, Minggu (19/11).

Nina mengungkapkan sebagian besar konsumen sering menukarkan produk yang ternyata memiliki hubungan erat dengan Israel.

Baca Juga: Ekbis Sepekan: Kalsel Terintegrasi IKN hingga Sederet Kritik Dokumen JETP

Mensiasati agar konsumen tidak pulang dengan tangan kosong, para pegawai merekomendasikan produk sejenis yang tidak memiliki hubungan dengan Israel.

"Tapi biasanya juga mereka (pembeli) pada tuker sendiri," terang dia.

Nina juga sering menawarkan produk promo kepada konsumen. Namun, saat konsumen mengetahui produk promo yang ditawarkan tersebut diduga pro Israel, konsumen memilih menolak untuk membelinya.\

Baca Juga: Ramai Boikot Produk Pro Israel, YLKI: Bagian Hak Konsumen

Baca Juga: Aprindo Blak-blakan Dampak Boikot Produk Pro Israel bagi Sektor Ritel

Dia mencontohkan, produk yang paling sering ditukar adalah Aqua. Tak ingin pulang dengan tangan kosong, konsumen memilih menggantinya dengan Le Mineral atau Vit.

"Pepsodent juga sih," ujarnya.

Hal yang sama juga dirasakan oleh ritel kompetitor lainnya seperti Indomart. Hal tersebut diungkap oleh Anisa (32) saat ditemui bakabar.com di lokasi.

"Kalau nilai transaksi belum begitu berubah ya orang pada ganti produk biasanya," ungkap Anisa.

Baca Juga: Aksi Boikot Produk Pro Israel Meluas, Bos Ritel Ketar-ketir

Baca Juga: Rentan Penipuan, KCIC: Belilah Tiket Kereta Whoosh di Saluran Resmi

Pasalnya, ritel modern melakukan antisipasi dengan memperbanyak produk yang sejenis tapi tidak dari perusahaan yang memiliki latar belakang yang berhubungan dengan Israel.

"Antisipasinya biasanya ya perbanyak di produk yang sejenis tapi beda perusahaan sih," pungkasnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner