bakabar.com, JAKARTA - Amerika Serikat (AS) memberi sanksi kepada Agung Surya Dewanto lantaran perusahaan miliknya, Surabaya Hobby diduga memasok 100 servomotor ke Iran.
Servomotor merupakan salah satu komponen yang dibutuhkan untuk produksi drone.
Namun saat dikonfirmasi bakabar.com, dugaan tersebut dibantah oleh pihak Surabaya Hobby karena selama ini servomotor drone di perusahaannya hanya dijual di dalam negeri.
Berbicara soal drone buatan Iran, negara di kawasan Timur Tengah tersebut memang memiliki drone bersenjata yang canggih.
Baca Juga: Drone DJI Air 3 Tawarkan Kamera Ganda dengan Resolusi 4K, Harganya?
Salah satu drone canggih buatan Iran ini bernama Mohajer-10, unitnya pernah dipamerkan pada Agustus 2023 silam.
Menurut keterangan kantor berita IRNA di Iran dikutip Jumat (19/1), drone Mohajer-10 diklaim dapat terbang hingga ketinggian 7.000 meter.
Mohajer-10 juga memiliki kemampuan yang lebih canggih dari drone pendahulunya yakni Mohajer-6.
Salah satunya, ia mampu terbang selama 24 jam dengan jarak tempuh sejauh 2.000 kilometer (km) atau mampu menjangkau wilayah Israel.
Selain itu Mohajer-10 juga dapat melesat dengan kecepatan sampai 210 km per jam, serta mampu menampung 450 liter bahan bakar untuk akomodasi penerbangannya.
Baca Juga: DJI Osmo Action 4 Tawarkan Lensa Ultra-Wide, Harga Rp6 Jutaan
Hebatnya lagi, drone Mohajer-10 dapat membawa bom berbobot 300 kilogram serta peralatan pengawas elektronik hingga kamera.
Melansir The Debrief pada (19/1), Mohajer-10 disebut mirip dengan drone MQ-9 Reaper buatan AS.
MQ-9 Reaper diproduksi oleh General Atomics Aeronautical Systems (GA-ASI) untuk United States Air Force (USAF).
Drone tempur tersebut diklaim mampu terbang dengan kecepatan 442 km per jam, dan dapat membawa rudal udara AGM 114 Hellfire dengan kemampuan serangan yang presisi.
