bursa saham

Gerak IHSG Membuntut Indeks Manufaktur dan Inflkasi Indonesia

IHSG punya kans menguat pada bursa saham, Rabu (1/11). Hal ini mengacu pada rilis indeks manufaktur dan inflasi Indonesia.

Featured-Image
Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia Jakarta. Foto via investor.id

bakabar.com, JAKARTA - IHSG punya kans menguat pada bursa saham, Rabu (1/11). Hal ini mengacu pada rilis indeks manufaktur dan inflasi Indonesia.

"Rilis data itu tentu akan memberikan arah pergerakan IHSG," tulis analis Pilarmas Investindao Sekuritas, Maximilianus Nico Demus.

Di mana, indeks manufaktur Indonesia Oktober secara
konsensus diprediksi tumbuh melambat. Atau tercatat di level 52 dari sebelumnya 52,3.

Dari analisa Pilarmas, IHSG berpotensi menguat terbatas. Dengan support dan resistance di level 6.725 hingga 6.765.

"Hal ini tentunya dipengaruhi oleh kondisi permintaan global yang mengalami penurunan akibat ketidakpastian perekonomian global, geopolitik, dan interest rate AS yang terus tinggi," jelasnya.

Meski begitu, manufaktur Indonesia masih di zona ekspansi. Artinya, aktivitasnya tetap menggeliat. Di mana memberikan pandangan positif pada kepercayaan dunia usaha dalam negeri.

Sementara itu, inflasi Oktober diprediksi meningkat dibandingkan bulan sebelumnya. Pasar yakin bakal berada di level 2,4 persen YoY dari semula 2,28 persen YoY.

"Prediksi kenaikkan inflasi tersebut memperhatikan kenaikan harga pangan," lanjut Nico.

Menyegarkan ingatan. Pada perdagangan, Selasa (31/10), IHSG ditutup menguat. Plus 16,31 poin atau
naik 0,24 persen ke level 6.752.

Sektor teknologi mengalami kenaikan terkuat. Plus 2 persen. Dan yang terendah adalah healthcare di, minus 0,44 persen.

Editor


Komentar
Banner
Banner