bakabar.com, JAKARTA - Pergerakan imbal hasil US Treasury memicu dinamika di bursa saham. Pada perdagangan, Selasa (24/10) ini, IHSG punya kans menguat.
Pergerakan imbal hasil US Treasury 10y, terus merangkak naik. Puncaknya kemarin. Di berhasil mencapai 5,02 persen.
"Sebuah titik tertinggi dalam kurun waktu 16 tahun terakhir," tulis analis Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus.
Nilai tersebut merupakan angka kramat. Bagi Nico tak boleh terlewatkan. Karena ini juga berkaitan dengan pandangan The Fed.
Di mana mereka aan mempertahankan tingkat suku bunganya tanpa batas waktu. Paling tidak hingga inflasi turun 2 persen.
Hal tersebut tentu saja mempengaruhi bursa saham. Di sini IHSG punya peluang bagus.
"Kami melihat IHSG berpotensi menguat terbatas dengan support dan resistance di level 6.715 hingga 6.830," tulis Nico.
Pada perdagangan, Senin (23/10) tadi, IHSG ditutup melemah. Minus 107,20 poin atau turun 1,57 persen ke level 6.741.
Situasi pasar hari ini, bisa lebih bagus dari kemarin. Namun tetap harus waspada.
"Berdasarkan analisa teknikal, potensi koreksi masih mungkin terjadi. Jadi cermati ya," tutupnya.