Isu Korupsi Megaproyek

Gegara Proyek DAS Ampal Balikpapan, Global Sport Rugi Rp 1 Miliar

General Manager Global Sport Balikpapan Aris Budiarjo masih ingat fasilitas olahraga yang dibangunnya dipaksa pindah oleh PT Fahreza Duta Perkasa.

Featured-Image
Kondisi Jalan MT Haryono atau depan Global Sport, Sabtu (12/8). (apahabar.com/ Arif Fadillah)

bakabar.com, BALIKPAPAN - General Manager Global Sport Balikpapan Aris Budiarjo masih ingat bagaimana fasilitas olahraga yang dibangunnya di Jalan MT Haryono harus bersinggungan dengan PT Fahreza Duta Perkasa. Alasannya, di tempat itu akan dibangun proyek pengendalian banjir di sepanjang DAS Ampal.

Menurut Aris, kejadiannya bermula pada awal Februari lalu. Bermula ketika salah seorang pekerja PT Fahreza Duta Perkasa datang bertamu ke kantor Aris.

"Mereka datang untuk kasih tahu bahwa semua kendaraan harus keluar dari Global Sport, karena jalan masuk nanti mau dibongkar," kata Aris kepada bakabar.com, menirukan permintaanPT Fahreza Duta Perkasa, Senin (14/8).

Sebelumnya, ungkap Aris, semua berjalan lancar. Hampir semua fasilitas milik Global Sport penuh digunakan oleh warga. Bahkan penyewaan lapangan dan gedung serbaguna tak pernah sepi dari pesanan.

Baca Juga: Alasan Wali Kota Tak Putus Kontrak PT Fahreza di Proyek DAS Ampal Balikpapan

Menurut Aris, semua orang Balikpapantahu jika Global Sport merupakan salah satu tempat andalan bagi warga untuk menghabiskan waktu akhir pekan dengan berolahraga. Biasanya, warga ramai bermain futsal, badminton, basket hingga fitnes dan aerobik.

Di tempat seluas 6,5 hektare itu juga berdiri gedung serbaguna. Lagi-lagi di akhir pekan, gedung serbaguna itu kerap digunakan sebagai lokasi untuk acara resepsi pernikahan.

Baca Juga: Janggal Megaproyek DAS Ampal Balikpapan

Ketika permintaan itu datang, Aris mengaku kaget bukan kepalang. Pasalnya, tidak pernah ada pemberitahuan berupa surat sebelumnya. Di saat warga sedang asyik berolahraga, secara mendadak mereka diminta keluar untuk memindahkan kendaraan mereka.

"Termasuk ada orang nikahan juga, saat itu, hari Sabtu kan. Semuanya jadi mengeluarkan kendaraannya," terang Aris.

Baca Juga: Janggal Megaproyek DAS Ampal Balikpapan

Sehari kemudian, emosi Aris memuncak. Selain karena akses masuk ke Global Sport dibongkar, beberapa fasilitas juga dirusak, di antaranya pagar, tiang lampu, papan reklame, dan lampu hias.

Saat mengetahui hal itu, Aris meminta kejelasan dari Direktur PT Fahreza Duta Perkasa, Cahyadi. Mereka lalu berjanji akan menyelesaikannya dalam kurun waktu dua pekan.

Karena akses jalan ditutup, otomatis berpengaruh terhadap pendapatan Global Sport. Apalagi gedung serba guna sudah dipesan pelanggan hingga bulan Juni 2023.

"Jadi yang sudah booking itu minta kembalikan uangnya. Ya kita kembalikan, mau bagaimana tidak ada jalan masuk," katanya.

Baca Juga: Giliran Peradi Perkarakan Megaproyek DAS Ampal Balikpapan, PT Fahreza Pemenang Ketujuh?

Sementara untuk penggunaan lapangan futsal, basket, badminton hingga fitnes dan aerobik masih dibuka walaupun pengunjung menurun drastis. Selain itu, Aris terpaksa membuatkan jalan darurat untuk pesepeda motor yang datang.

Sementara para pengguna roda empat terpaksa parkir di pinggir jalan raya dan harus berjalan kaki untuk masuk ke Global Sport.

Menurut Aris, dijanjikan selama dua pekan, ternyata hal itu tidak terwujud. Hingga berbulan-bulan kemudian, jalan masuk tak kunjung dikerjakan. Karena itu, Aris mengakui kerugian yang ditanggung pihaknya sangat besar.

"Karena akses jalan masuk kita bangun sendiri lagi. Setelah mereka kelar mengerjakan proyek di depan Global Sport. Total ya hampir Rp 1 miliar," jelasnya.

Baca Juga: Mengintip Sepak Terjang PT Fahreza Duta Perkasa Kontraktor DAS Ampal

Sejauh ini, Aris sangat mendukung adanya proyek pengendalian banjir di DAS Ampal. Menurutnya proyek tersebut sangat penting agar Kota Balikpapan terhindar dari persoalan banjir.

Bahkan selama pelaksanaan proyek tersebut, Global Sport tidak pernah menghalangi kegiatan mereka. Termasuk ketika buruh PT Fahreza meminta izin untuk menggunakan toilet milik Global Sport.

Megaproyek DAS Ampal Balikpapan
Jalan MT Haryono depan Global Sport terdampak megaproyek DAS Sungai Ampal Balikpapan. Foto: Oky/Balpos

"Karena ratusan kan, tempo hari pekerjanya itu. Mereka juga ambil listrik ke kita. Itu pun ga ada permisinya. Langsung aja, ya kita sebenarnya mendukung. Tapi caranya kaya preman," papar Aris.

Tak berhenti hanyadi situ, buruh yang dipekerjakan oleh PT Fahreza ternyata banyak yang belum digaji. Untuk mendukung pengerjaan jalan masuk, Aris akhirnya mempekerjakan para buruh yang belum digaji tersebut.

Baca Juga: Janggal Megaproyek DAS Ampal Balikpapan: Sudah Diwanti-wanti!

"Pegawai mereka nggak digaji, jadi kami yang pekerjakan mereka. Sekitar 10 orang kita kerjakan untuk bangun akses jalan masuk," terang Aris.

Atas perbuatan PT Fahreza Duta Perkasa kepada Global Sport, Aris berencana memperkarakannya ke ranah hukum. Bersama beberapa pengusaha lainnya yang mengalami kerugian selama proyek DAS Ampal, Aris sedang menggagas kekuatan.

Jika nantinya tidak banyak pengusaha yang ikut serta, Aris mengaku dirinya akan tetap fokus pada Global Sport. "Kalau saya lihat dulu. Kalau teman-teman lain mundur tinggal saya sendiri. Ya mending fokus ke Global Sport saja," tegas Aris.

Editor
Komentar
Banner
Banner