Pembunuhan Driver Online

Fakta Pembunuhan di Jalan Banjarmasin: Anggota Densus 88 Tikam Kepala Sony Rizal

Anggota Densus 88 Antiteror Polri, Bripda Haris Sitanggang yang juga merupakan pembunuh sopir taksi daring di kawasan Cimanggis, Depok mempraktekkan detik-detik

Featured-Image
Pelaku Pembunuhan Sopir Taksi Online di Kawasan Depok, Jawa Barat (Foto:apahabar.com/Daffa)

bakabar.com, JAKARTA - Anggota Densus 88 Antiteror Polri, Bripda Haris Sitanggang yang juga merupakan pembunuh sopir taksi daring di kawasan Cimanggis, Depok mempraktekkan detik-detik mengeksekusi Sony Rizal Taihitu.

Haris membunuh Sony dengan cara menusuknya dengan menggunakan pisau di sekitaran jalan Banjarmasin, Depok, Jawa Barat.

Semula, rekonstruksi atau reka ulang kasus pembunuhan Sony Rizal diawali dengan Haris yang menumpangi taksi daring yang dikemudikan Sony di Jalan Semanggi, Jakarta Selatan menuju Perumahan Bukit Cengkeh, Depok.

Baca Juga: Tangis Keluarga Korban Pembunuhan Densus 88 di Jalan Banjarmasin

Keduanya bersepakat bahwa Sony tak mengaktifkan aplikasi taksi daring dan mengantar Haris secara offline sebesar Rp90 ribu.

Saat tiba di Perumahan Bukit Cengkeh, Haris berpura-pura tidak membawa uang tunai dan meminta korban untuk menunggu terlebih dahulu. Sebab Haris menyebut akan meminjam uang tunai kepada rekannya. Padahal Haris tak mengenal siapapun di perumahan tersebut.

Baca Juga: Alasan Anggota Densus 88 Habisi Nyawa Driver Online di Depok

Haris gagal mendapatkan pinjaman dan meminta Sony untuk mengantar ke gerai ATM terdekat untuk mengambil uang tunai. Namun, Haris ternyata tak memiliki uang sepeserpun.

Lalu, Haris meminta diantar kembali ke Perumahan Bukit Cengkeh dan jujur bahwa dirinya tak memiliki uang untuk membayar ongkos. Kemudian, Sony mempertanyakan maksud Haris yang meminta mengantar ke kawasan Cimanggis Depok, tetapi tak mampu membayar.

Baca Juga: Tampang Densus 88 Pembunuh Driver Online di Jalan Banjarmasin

Tak berselang lama, Sony hendak memutarkan badannya untuk menengok ke kursi belakang yang disambut todongan pisau dan pengakuan bahwa Haris merupakan anggota Densus 88 Antiteror Polri.

"Kemudian tersangka menodongkan pisau kepada korban sembari mengatakan saya anggota," kata penyidik Dirkrimum Polda Metro Jaya dalam rekonstruksi di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (16/2).

Perdebatan antara Sony dan Haris tak terhindarkan sehingga membuat Haris langsung menyerang dengan menusuk kepala Sony dengan pisau.

"Saat itu tersangka menusukan pisau yang tersangka bawa ke arah korban, namun tersangka tidak tahu ke mana arah tusukan itu, namun yang terkahir tersangka menusukan ke kepala," tambahnya.

Baca Juga: Rekonstruksi Ulang Pembunuhan Driver Online Akan Hadirkan Anggota Densus 88

Lebih lanjut, Sony tak langsung meregang nyawa usai ditusuk Haris. Kemudian, Haris yang semula duduk di bagian tengah mobil beranjak ke area depan untuk mengambil alih mobil.

Namun, Haris yang keluar pintu mobil dan menuju pintu kemudi sopir. Tetapi Sony langsung mengunci pintu mobil sehingga Haris panik. Terlebih Sony membunyikan klakson berkali-kali. Dengan kondisi yang panik, Haris langsung melarikan diri ke luar perumahan.

"Tersangka baru teringat kalau barang-barang tersangka masih berada di dalam mobil, kemudian tersangka kembali lagi ke mobil tersebut dan mengatakan 'Pak Buka Pak' tetapi korban tidak membukakan pintunya," imbuhnya.

Kendati begitu, sopir pun berhasil melajukan mobilnya untuk meminta bantuan ke Jalan Nusantara dan berhasil dibantu oleh dua orang yang sedang menjaga pos.

Editor
Komentar
Banner
Banner