Kasus Penganiayaan Pesanggrahan

Anak AG Huni Blok Mapenaling di LPKA Tangerang selama 14 Hari

Mantan kekasih Mario Dandy Satriyo, anak AG, (15) menghuni blok Masa Pengenalan Lingkungan (Mapenaling) di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Tangerang

Featured-Image
Kepala LPKA Kelas I Tangerang Setyo Pratiwi saat di temui wartawan. (Foto: apahabar.com/Rizky Dewantara)

bakabar.com, TANGERANG - Mantan kekasih Mario Dandy Satriyo, anak AG, (15) menghuni blok Masa Pengenalan Lingkungan (Mapenaling) di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Tangerang selama 14 hari.

Kemudian anak AG akan menjalani masa adminsitrasi orientasi di LPKA.

"Dalam masa pengenalan lingkungan, AG tidak boleh di besuk siapapun. Jadi kami sedang fokus mempersiapkan anak tersebut di masa peralihan dari luar, kemudian harus menjalaninya di sini," kata Kepala LPKA Kelas I Tangerang Setyo Pratiwi kepada wartawan di Tangerang, Jum'at (23/6).

Baca Juga: Anak AG Dieksekusi ke LPKA Tangerang!

Setyo menerangkan bahwa pihaknya hingga saat ini belum bertemu dengan keluarga AG, terutama untuk membicarakan masalah hak anaknya untuk mendapat pendidikan.

Termasuk dalam memenuhi kebutuhan assessment kebutuhan dan risiko dari keluarga terkait hak AG untuk melanjutkan sekolah.

"Memang (sekolah) paket tapi kan belum tahu, belum putus, jadi masih menunggu nanti setelah 14 hari mapenaling keluarganya datang berkunjung, baru mungkin ada pembicaraan antara orang tuanya dengan AG," ujarnya.

Baca Juga: Anak AG Dijebloskan ke LPKA Tangerang Tanpa Didampingi Keluarga

Menurut dia, selama 14 hari itu juga anak AG didampingi petugas untuk mengetahui tata tertib di LPKA, dan juga harus adanya asesmen pendampingan dari psikolog oleh wali asuhnya.

"Intinya AG harus mempunyai etika selama di sini bagaimana ketika bertemu dengan sesama temannya, bagaimana ketika bertemu dengan orang lain, pengunjung ataupun dengan petugas, harus ada tata tertibnya," jelasnya.

Maka selama 14 hari masa pengenalan lingkungan, AG akan menjalani masa penyesuaian mental lantaran masih di bawah umur.

"Namanya anak, yang dewasa saja dari luar masuk ke dalam pasti ada rasa takut dan lain sebagainya. Jadi kita lebih pada menyiapkan mentalnya," pungkasnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner