Bisnis Pakaian Bekas

Wow! Pedagang Pakaian Bekas di Pasar Senen Sehari Raup Omset Rp1 Juta

Bisnis ingin mencari pakaian bekas dengan kualitas yang masih bagus, pasar Senen mungkin akan selalu menjadi pilihan pertama untuk dikunjungi.

Featured-Image
Rion, Pemiliki Toko Pakaian Bekas di Pasar Senen. (Foto: apahabar.com/Thomas)

bakabar.com, JAKARTA – Pemburu pakaian bekas dengan kualitas yang masih bagus, barangkali bisa mempertimbangkan Pasar Senen sebagai destinasi perburuan baju bekas dengan beragam jenis dan harga.

Pedagang Pakaian Bekas di Pasar Senen Rion menjelaskan jenis pakaian yang tersedia di antaranya kemeja, kaos, dan pakaian dalam baik untuk pria dan wanita. Semua pakaian tersebut sebagian besar merupakan impor dari negara luar seperti Korea dan Jepang.

“Untuk yang tokonya lebih ke pinggir hitungannya dalam 1 hari omset sekitar Rp1 juta,” ucapnya kepada apahabar di pasar Senen blok 3 Jakarta Pusat, Rabu (2/11).

Baca Juga: Literasi Digital Masih Rendah, CORE Indonesia: Jadi Penghambat Digitalisasi UMKM

Harga pakaian yang dijual cukup terjangkau. Kemeja berkisar dari harga Rp35.000 sampai yang paling mahal Rp100.000. Sedangkan untuk celana berkisar dari Rp100.000 sampai Rp300.000.

“Brandnya banyak dan lengkap mulai dari Uniqlo, Lacoste, Crocodile, Christian Dior, Pieere Cardin pokoknya yang ternama,” ujarnya.

Tiga Merek

Saat ini terdapat tiga merek pakaian yang paling banyak dicari oleh masyarakat adalah lacoste, Tommy Hilfiger dan Christian Dior. Dengan baju atau pakaian atasan memiliki porsi penjualan paling banyak dibandingkan dengan celana.

“Kalau untuk perempuan rata-rata juga paling banyak nyarinya baju atau pakaian atas,” pungkasnya.

Baca Juga: Menteri Teten Sebut 20,5 Juta UMKM Sudah Masuk ke Ekosistem Digital

Dia juga mengungkapkan untuk keuntungan bersih yang bisa diperoleh saat ini sekitar Rp750.000. Menurutnya walaupun pakaian yang dijual merupakan barang seken, namun bisa dipastikan semuanya orisinil.

“Mungkin ya orang lari kesini karena bisa lebih irit sudah pasti selain itu dia bisa dapet barang berkualitas,” imbuhnya.

Hal serupa juga diungkapkan oleh salah satu karyawan Toko Al William, menurutnya omset yang bisa dicapai dalam 1 hari sekitar Rp1 sampai Rp2 juta.

“Kalau 1 toko itu bisa dapat Rp1 juta, tapi kalau Sabtu dan Minggu diatas Rp2 juta keatas,” tungkasnya.

Baca Juga: UMKM Menempati Posisi Terbawah dalam Piramida Literasi Keuangan

Menurutnya untuk pengunjung harian bisa mencapai 20 orang di hari biasa, dan lebih dari 40 orang di hari libur.

“Itu 20 orang rata-rata belinya baju yang obral, yang harganya 3 potong Rp100.000,” tungkasnya.

Menurutnya kesulitan dalam menjual pakaian bekas adalah ketika sedang memasuki musim hujan atau sedang berlangsungnya event seperti Pekan Raya Jakarta (PRJ). Karena kedua hal itu yang bisa membuat jumlah pengunjung menjadi turun.

“Seperti kemarin ada PRJ menyebabkan peminat ke pasar menjadi kurang jadi lebih ramai kalau tidak ada event,” tutupnya

Editor


Komentar
Banner
Banner