Pintu 13 Stadion Kanjuruhan

Tak Manusiawi, Detik-Detik Tragedi Berdarah Kanjuruhan Pintu 13 Terekam CCTV

TGIPF sebut sudah melihat jelas rekaman CCTV terkait detik-detik Tragedi Berdarah Kanjuruhan di pintu 13. bagi pihak TGIPF kejadian itu sangat tidak manusiawi.

Featured-Image
Pintu 13 pasca tragedi berdarah Kanjuruhan, Malang. (foto:@Lakicurhat1)

apahabar. com, JAKARTA - Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) sudah melihat jelas rekaman CCTV terkait Detik-Detik Tragedi Berdarah Kanjuruhan di pintu 13. 

Salah satu anggota TGIPF, Nugroho Setiawan mengatakan apa yang terjadi di pintu 13 itu sangat tidak manusiawi dan sangat mengerikan. 

"Sempat melihat rekaman CCTV kejadian khususnya di pintu 13. Mengerikan sekali," kata Nugroho Setiawan, seperti dikutip dari akun YouTube Kemenko Polhukam di Jakarta, Senin (10/10).

Pasalnya Melalui CCTV terlihat jelas sekali para penonton berdesakkan, terhimpit, terinjak hingga akhirnya meninggal dunia di pintu 13. 

Baca Juga: Datangi Mahfud MD, Kelompok Suporter Minta Tragedi Kanjuruhan Diusut Transparan

"Saat kerusuhan berlangsung pintu 13 itu terbuka tapi sangat kecil. Pasalnya, pintu 13 adalah pintu masuk, bukan pintu keluar," ungkapnya. 

Diketahui, salah satu penyebab terjadinya kericuhan karena pihak aparat menembakan gas air mata. 

Lantas sebagian penonton yang mencoba keluar, ada yang sudah jatuh pingsan. Akibatnya, mereka pun terinjak-injak hingga tewas.

"Situasinya adalah orang itu berebut keluar sementara sebagian sudah jatuh pingsan, terhimpit, terinjak karena efek dari gas air mata," sambung Nugroho.

Baca Juga: 6 Tersangka Tragedi Kanjuruhan, Dirut LIB, Perwira hingga Panpel Arema FC

 Nugroho menjelaskan untuk luka para korban memerlukan waktu paling cepat satu bulan untuk sembuh, akibat dari kandungan gas air mata yang ditembakkan polisi. 

"Tim juga menghubungi korban, melihat korban, bahkan sempat menyaksikan perubahan fenomena trauma lukanya dari menghitam, kemudian memerah dan menurut dokter itu recovery-nya paling cepat adalah satu bulan," jelasnya. 

Jadi efek dari zat yang terkandung di gas air mata itu sangat luar biasa. Nugroho menilai kejadian ini patut dipertimbangkan untuk crowd control di masa depan

Baca Juga: 2 Timsus Bentukan Pemerintah Dan Komnas HAM Usut Tragedi Berdarah Kanjuruhan

Nugroho menambahkan bahwa TGIPF juga telah berbicara dengan tim steward dan Komando Distrik Militer (Kodim) TNI di Malang. 

Melalui pertemuan itu dan juga rekaman CCTV, TGIPF Tragedi Kanjuruhan menemukan fakta bahwa evakuasi yang dilakukan tim steward dan TNI baru selesai pukul 03.00 WIB.

"Tadi juga diterima Kasdim dan beliau menjelaskan beserta pasukan yang di-BKO-kan saat itu, apa yang mereka lakukan, termasuk yang kami dapati di CCTV maupun fakta-fakta bahwa evakuasi korban itu dilakukan oleh tim steward dan TNI dalam hal ini sampai dengan pukul 03.00 pagi," tutupnya. 

Sebelumnya TGIPF telah menemui sebagian besar pihak-pihak yang terlibat dalam pertandingan antara Arema dan Persebaya pada tanggal 1 Oktober 2022 di Stadion Kanjuruhan, Malang yang berujung pada kerusuhan dan menewaskan lebih dari 130 orang. 

Baca Juga: Dipimpin Mahfud Hingga Menpora, Berikut Daftar Tim Gabungan Usut Tragedi Kanjuruhan

 Tim yang diketuai langsung oleh Menko Polhukam Mahfud MD terus bekerja 24 jam untuk memenuhi ekspektasi publik, untuk segera menghasikan pencarian fakta yang menyeluruh atas Tragedi Kanjuruhan.

Editor


Komentar
Banner
Banner