bakabar.com, JAKARTA - Pemerintah telah membentuk tim gabungan pencari fakta untuk mengusut tragedi berdarah di Kanjuruhan. Sejak awal Menko Polhukam Mahfud MD menyampaikan bahwa tim tersebut akan dipimpin langsung oleh dirinya.
Tim gabungan indpenden pencari fakta itu resmi diumumkan saat rapat pembahasan langkah-langkah cepat untuk mitigasi peristiwa naas Kanjuruhan, di Kantor Menko Polhukam, Jakarta, Senin (3/10).
Dipimpin langsung oleh Mahfud, tim gabungan ini akan melibatkan beberapa perwakilan stakeholder.
“Keanggotaannya terdiri dari pejabat dari wakil Kementerian terkait, organisasi profesi sepak bola, pengamat, akademisi dan media massa,” kata Mahfud MD.
Mahfud mengatakan ada kurun waktu tersendiri bagi tim gabungan dalam menyelesaikan tugasnya mengusut tragedi Kanjuruhan itu.
“Tim gabungan harus menyelesaikan tugasnya dalam kurung waktu dua sampai tiga minggu kedepan,” kata Mahfud.
Selanjutnya Mahfud MD merilis nama-nama yang masuk di dalamnya. Nama-nama yang sudah dipilih tersebut telah dilaporkan kepada Presiden RI Joko Widodo.
Ketua : Menko Polhukam -Prof. Mahfud MD
Wakil Ketua : Menpra Zainudin Amali
Sekretaris : Dr. Nur Rochmad S.H, M.H (Mantan Jampidum/Mantan Dep. III Kemenko Polhukam
Anggota:
Prof. Dr. Rhenald Kasali (akademisi/UI)
Prof. Dr. Sumaryanto (rektor UNY)
Akmal Marhali (Pengamat olahraga/Koordinator Save Our Soccer)
Anton Sanjoyo (jurnalis Olahraga-Harian Kompas)
Nugroho Setiawan (Mantan pengurus PSSI dengan lisensi FIFA)
Letjen TNI (purn) Doni Monardo (Mantan Kepala BNPB)
Mayjen TNI (Purn) Dr. Suwarno S. IP. M.Sc (wakil Ketua Umum 1 KONI)
Irjen Pol (Pur) Sri Handayani (Mantan Wakapolda Kalimantan Barat)
Laode M. Syarif S.H. LLM. Ph. D (Kemitraan)
Kurniawan Dwi Yulianto (Mantan pemain Timnas /APPI)