Komnas HAM

Soal Temuan TGIPF Tragedi Kanjuruhan, Komnas HAM: Kita Punya Dapur Sendiri

Komisioner Komnas HAM Mohammad Choirul Anam menegaskan jika pihaknya bergerak atas dasar temuan faktatemuan sendiri. Meskipun TGIPF telah memiliki rekomendasi.

Featured-Image
Komisioner Komnas HAM Muhammad Choirul Anam. (Foto: apahabar. com/ Leni)

bakabar.com, JAKARTA - Komisioner Komnas HAM Mohammad Choirul Anam menegaskan, jika pihaknya bergerak atas dasar temuan fakta sendiri.

Meskipun TGIPF (Tim Gabungan Independent Pencari Fakta) telah memiliki rekomendasi atas tragedi Kanjuruhan.

"Komnas HAM bergerak atas dasar temuan faktanya sendiri," tegas Anam kepada wartawan di kantornya di Jakarta Pusat, Senin (17/10).

Sebelumnya, TGIPF telah mengumumkan kesimpulan dan hasil rekomendasi pada Jumat (14/10) lalu.

Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan di Mata Suporter: Melanggar Statuta FIFA, Gagal Koordinasi

Salah satu rekomendasinya adalah meminta ketua umum PSSI Mochamad Iriawan alias Iwan Bule untuk mengundurkan diri dari jabatannya.

Selain itu, TGIPF yang dikomandoi oleh Mahfud MD juga meminta agar PSSI mereformasi ulang jajaran pengurusnya. 

Atas temuan itu, Anam enggan memberikan komentarnya. Sebab dirinya mengaku pihak Komnas HAM memiliki karakter sendiri.

"Pertama memang soal bagaimana dinamika yang terjadi di lapangan sehingga munculnya sekian korban," jelasnya.

Baca Juga: Update Tragedi Kanjuruhan, Komnas HAM Panggil Suporter Timnas

Selanjutnya, Komnas HAM lebih mencari pihak yang bertanggung jawab atas tragedi Kanjuruhan.

"Siapa yang memiliki otoritas untuk mengambil keputusan dan sebagainya," tandasnya.

Lebih jauh lagi, Komnas HAM menjanjikan untuk segera menyelesaikan temuan dan menghasilkan rekomendasi terkait tragedi Kanjuruhan.

"Tapi kan tidak bisa maksa juga orang kasih keterangan apalagi alasannya memang rasional, sedang diperiksa masa' kita mau cepat-cepat," pungkas Anam.

Baca Juga: TGIPF Temukan Fakta Baru di Tragedi Kanjuruhan

Fokus utama hari ini yang akan Komnas HAM pastikan ialah pandangan PSTI tentang tata kelola persepakbolaan di Indonesia. "Khususnya dari sisi suporter," lanjut Beka. 

Selanjutnya untuk meminta keterangan seputar fakta, informasi, data, yang mungkin PSTI miliki terkait dengan Tragedi Kanjuruhan.

Sebelumnya, Komnas HAM mengumumkan update terhadap pengusutan tragedi berdarah Kanjuruhan dengan memanggil perwakilan Paguyuban Suporter Timnas Indonesia (PSTI), Senin (17/10).

"Hari ini kami akan meminta keterangan teman-teman dari Paguyuban Suporter Timnas Indonesia, PSTI," kata Komisioner Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara kepada wartawan, di Jakarta saat itu. 

Editor


Komentar
Banner
Banner