“Sebaiknya jangan sering mengumbar status pribadi yang semestinya menjadi rahasia, kebebasan berbicara adalah bagian dari hak asasi manusia, namun sebaiknya apabila ingin beropini haruslah berdasarkan fakta, dan apabila memang terjadi perbedaan pendapat, sebaiknya bijak juga mengetahui kapan harus berhenti berdebat,” lanjutnya.
Selanjutnya, giliran Reni Risti Yanti selaku Key Opinion Leader yang menyampaikan bahwa media sosial adalah gambaran atau pencitraan diri kita di dunia nyata, perlu menjadi orang yang sopan, santun, beretika, berbudaya, dan memiliki kreativitas yang tinggi agar tidak tertinggal. Dapat memanfaatkan peluang media sosial dengan baik dan bijak, mengeluarkan sisi positif yang bisa diikuti oleh semua orang, dan menguatkan konten dalam media sosial agar berkembang.
“Karena yang namanya media sosial itu sebenarnya adalah gambaran atau pencitraan diri kita, di ruang maya itu harusnya sama dengan di ruang nyata, jadi nggak ada bedanya harusnya, karena kadang-kadang kan kita suka gitu ya, kalau di dunia nyata kita suka jadi orang yang sopan santun, baik hati, bahkan kalau sama gurunya sopannya luar biasa atau sama orang tua juga sopannya luar biasa,” kata Reni.
“Tapi begitu jadi netizen di media sosial, ini sama gurunya aja tata bahasanya tidak baik dan benar, tidak memakai salam, tidak memakai permisi, atau tidak memakai minta tolong, terima kasih nggak ada gitu langsung to the point, jangan seperti itu,” lanjutnya.
Para peserta mengikuti dengan antusias seluruh materi yang disampaikan dalam webinar, terlihat dari banyaknya tanggapan dan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada para narasumber. Kemudian moderator memilih tiga penanya untuk bertanya secara langsung dan berhak mendapatkan e-money.
Pertanyaan pertama dari Shyfana Azzahra yang mengajukan pertanyaan Di zaman sekarang banyak sekali masyarakat menggunakan media sosial secara negatif, nah bagaimana cara masyarakat untuk menggunakan media sosial dengan hal yang positif bukan dengan hal negatif?
Kemudian narasumber Dian Ikha Pramayanti, SP.t., M.Si menanggapi bahwa pakai media sosialnya tidak hanya sebagai konsumtif saja, coba membuat tugas di upload di media sosial seperti instagram atau tiktok. Membuat postingan sederhana yang positif dan bermanfaat bagi banyak orang, gunakan media sosial untuk berkarya dan lomba karena bisa dijadikan portofolio.
Pertanyaan kedua dari Devika Ashanti yang mengajukan pertanyaan Terkait pembuatan konten saya kebetulan suka buat konten pendidikan di tiktok seperti keseharian belajar, bahasa Inggris dan sejenisnya. tapi sayangnya saya belum bisa konsisten dan suka mentok mencari ide dalam pembuatan konten Kak, dan bagaimana tips menjaga diri sendiri dari fenomena FOMO yang selalu mengedepankan viral ketimbang manfaat agar bisa terkenal agar tidak sembarang membuat konten pak?
Narasumber Prayoga Putra Utama, S.Pd menanggapi bahwa terus berkarya dan belajar dan lihat bagaimana kreator lain mengkonsep materi. semuanya bisa memiliki waktu dan kesempatan yang sama dan belajar dari orang lain.
Pertanyaan ketiga dari Gracia Oktavia mengajukan pertanyaan Media sosial yang kita kenal sekarang ini tidak terlepas dari semakin meluasnya jaringan internet, namun saat ini medsos banyak sekali yang dipegang oleh anak-anak dan anak-anak berkomentar tidak baik, maka dari itu bagaimana meminimalisir dan mengedukasi masyarakat agar menggunakan media sosial secara baik dan sopan santun?
Kemudian narasumber Dian Ikha Pramayanti, SP.t., M.Si menanggapi bahwa Kita lihat saja diri kita sendiri dan sadar diri dalam menggunakan media sosial. Memberikan contoh yang baik. Kita mengajak teman kita untuk berkolaborasi membuat konten positif. Selanjutnya narasumber Prayoga Putra Utama, S.Pd juga menanggapi bahwa jangan menyinggung unsur pornografi dan SARA, dan hentikan untuk berdebat dan bijak dalam berkomunikasi. Cara mengedukasi dengan mengajak teman kita salah satunya dengan mengikuti webinar ini bagian dari edukasi.
Sesi tanya jawab selesai, moderator mengumumkan tujuh pemenang lainnya yang bertanya di kolom chat dan berhasil mendapatkan voucher e-money sebesar Rp. 100.000. Moderator mengucapkan terima kasih kepada narasumber, Key Opinion Leader (KOL) dan seluruh peserta webinar. Pukul 11.00 WIB webinar literasi digital selesai, moderator menutup webinar dengan mengucapkan salam, terima kasih dan tagline Salam Literasi Indonesia Cakap Digital.
Kegiatan Literasi Digital Sektor Pendidikan di Provinsi Sumatera Selatan merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia untuk memberikan literasi digital kepada 50 juta orang masyarakat Indonesia hingga tahun 2024.