bakabar.com, JAKARTA - Sidang kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J yang didalangi oleh Ferdy Sambo hingga kini masih bergulir.
Saat ini, persidangan telah menginjak pekan ketiga dengan agenda keterangan saksi-saksi. Perlahan, kebenaran pun mulai terungkap.
Mulai dari ART keluarga Sambo, Sopir ambulans hingga Tenaga Kesahatan (Nakes) terseret dalam kasus kematian ajudan mantan Kadiv Propam Polri itu.
Ferdy Sambo Terbukti Tak Ikut Tes PCR
Sebelumnya, Ferdy Sambo sempat membuat skenario dirinya sedang menjalani tes PCR saat terjadi peristiwa yang disebut tembak menembak hingga menewaskan Brigadir N Yosua Hutabarat.
Ketika itu, dirinya berpulang dari Magelang bersama dengan istrinya Putri Candrawathi. Ia mengaku usai bepergian dari luar kota, kemudian melakukan tes PCR bersama empat orang lainnya termasuk Brigadir J.
Baca Juga: Datangi Rumah Ferdy Sambo, Sopir Ambulans: Terkejut di Samping Tangga Ada Jenazah!
Namun, skenario itu Terpatahkan oleh salah satu Nakes yang dihadirkan JPU sebagai saksi dalam sidang, Senin (7/11) kemarin.
Nevi Afrilian mengungkapkan jika Ferdy Sambo tak ikut menjalani tes swab PCR seperti romobongan lainnya yang berpulang dari Magelang.
Bermula dari Majaleis Hakim yang bertanya kepada Nevi soal keikutsertaan Sambo dalam tes swab PCR tersebut. "Ada Ferdy Sambo ikut (tes PCR)?” tanya hakim di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (7/11).
Kemudian, Nevi menjawab bahwa Ferdy Sambo tidak ikut dalam melakukan tes itu.
"Ada empat orang. Putri, Susi, Pak Richard dan Josua," kata Nevi menjawab pertanyaan Majelis Hakim di ruang sidang.
Baca Juga: Saksi Nakes Bantah Kesaksian Sambo Soal Tes PCR Saat Yoshua Tewas
Nevi tiba di rumah pribadi Sambo di Jalan Saguling sekitar pukul 15.25 WIB serta rampung pukul 15.50 WIB.
Sementara itu, saksi lainnya yang juga merupakan tenaga Nakes, bernam Ishbah menerangkan bahwa dirinya menjalankan tes swab PCR terhadap mantan Kadiv Propam Polri itu sehari sebelum penembakan Brigadir J.
"Saya melakukan tes di tanggal 7 Juli, bersama pak Ferdy Sambo dan pak Deden pada pukul 07.00 WIB di Mabes Polri," ujar Ishbah.
Menurutnya, Sambo tak mengikuti tes swab pada 8 Juli atau hari saat Yosua tewas ditembak.
Baca berita selengkapnya di halaman selanjutnya...
Kejujuran Sopir Ambulans
Sopir ambulans, Ahmad Syahrul Ramadhan yang mengevakuasi Jasad Brigadir J pada malam peristiwa di Duren Tiga itu mengungkapkan sejumlah fakta.
Nyatanya, Ahmad saat masuk ke dalam rumah kediaman Sambo, ia melihat sesosok orang berlumuran darah yang ternyata Yoshua.
Kemudian, Ahmad diminta untuk mengecek nadinya oleh salah satu anggota Provis yang sedari awal menemninya. "Posisinya (jenazah Brigadir J) terlentang paka baju, dan wajahnya ditutupi sama masker yang mulia," kata Ahmad.
Namun, yang janggal ketika sudah mengetahui bahwa Brigadir J sudah tiada. Provos justru meminta Ahmad untuk mengantarkan Jasadnya ke IGD RS Polri bukan ke kamar jenazah.
Baca Juga: Bukan Susi dan Kodir, Pengacara Richard Ingatkan ART Ferdy Sambo untuk Jujur
Menurut dia hal itu tidak lazim karena biasanya jenazah langsung dibawa ke kamar jenazah.
“Itu masuk ke dalam rumah sakit itu enggak langsung ke forensik yang mulia, enggak ke kamar jenazah. Ke IGD,” kata Ahmad.
Soal Anak Bungsu Sambo dan Putri
ART Ferdy Sambo, Susi pun ikut terseret dalam kasus majikannya itu.
Sebelumnya, Putri sempat tak ditahan dan mengenakan baju orange dengan alasan kemanusiaan karena memiliki bayi.
Baca Juga: Hari Ini JPU Hadirkan Kembali ART Ferdy Sambo di Sidang Bharada E
Saat ditanya terkait anak bungsu Sambo dan Putri, Susi hanya terdiam. Susi tak menjawab pertanyaan majelis hakim soal siapa yang melahirkan anak Sambo yang kini berusia 1,5 tahun itu.
"Siapa yang melahirkan? Saudara jangan bohong, banyak bohong saudara!" kata hakim. Beberapa saat kemudian Susi menjawab "Ibu Putri."
Hakim lantas bertanya kapan anak terakhir Sambo lahir. Jawaban Susi, anak terakhir Sambo lahir pada 23 Maret 2021.
Baca Juga: Tak Ingin Susi Terseret Kasus Sambo, Suami: Jujur Saja Jangan Bohong
Namun, saat ditanya soal di mana tempat lahir anak terakhir Sambo, Susi tak bisa menjawab. Kemudian, hakim menyebut Susi berbohong.
"Saudara tau tanggal lahirnya, tapi tidak tau lahirnya di mana. Makin terjebak saudara dengan kebohongan saudara," ujar hakim.
Usai memeriksa tiga ajudan Sambo yakni Adzan Romer, Daden Miftahul Haq dan Prayogi Iktara Wikaton.
Susi mencabut keterangannya setelah mendengar kesaksian Daden yang menyebut bahwa putra terakhir Sambo merupakan hasil adopsi. “Mohon maaf Pak. Soal anak, saya cabut,” ucap Susi.