Kuburan Massal

Rumitnya Relasi DNA Ayah-Anak Kasus Pembunuhan Bayi Inses di Banyumas

Dokter forensik RSUD Margono Soekarjo Purwokerto mengungkap tantangan tes DNA pada kasus pembunuhan berencana bayi inses di Banyumas.

Featured-Image
Dokter Forensik RSUD Margono Soekarjo Purwokerto, dr Zaenudin, saat konferensi pers di Mapolresta Banyumas, Selasa, (27/6). apahabar.com/Afgani Dirgantara

bakabar.com, BANYUMAS - Dokter Forensik RSUD Margono punya tantangan dalam menguak kasus pembunuhan tujuh bayi di Kelurahan Tanjung, Kecamatan Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas. Dokter forensik melakukan tes DNA dari tulang bayi hasil hubungan inses.

Dokter forensik RSUD Margono mengungkapkan tantangan pertama yang dihadapinya perihal mengambil sampel DNA dari tulang bayi. Hal ini tidak mudah karena materi DNA pada sampel yang mulai rusak.

Baca Juga: Jerat Relasi Kuasa dalam Kasus Pembunuhan 7 Bayi Inses di Banyumas

Kedua, jikapun DNA bayi dan ibunya terpetakan, dokter forensik masih harus menguji DNA Rudi, si tersangka. Persoalannya, siapa pun ayah bayi ini memiliki DNA yang identik dengan Rudi.

"Karena kalaupun bukan ayahnya, dia kakeknya," kata dr Zaenudin saat konferensi pers di Mapolresta Banyumas, Selasa (27/6).

Untuk itu, perlu penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui apakah E, ibu bayi, pernah berhubungan dengan pria lain. Hal ini untuk memastikan fakta tujuh bayi itu adalah hasil inses ayah dan anak.

Baca Juga: Ssttt.. Ada Peran Guru Spiritual di Balik Pembunuhan 7 Bayi Hasil Inses di Banyumas 

Sementara Kepala UPTD PPA Kabupaten Banyumas, Siti Tarwiyah, selaku Psikolog pendamping E menjelaskan, E dalam kondisi stabil. Namun saat pengalaman pertama dirudapaksa ayahnya, E amat terguncang.

Dari hasil wawancara dengan E, Siti mengungkapkan E pernah berhubungan seksual dengan selain ayahnya. Namun itu dilakukan setelah kelahiran anak pertama dengan ayahnya.

"Ia mengaku pernah melakukan hubungan dengan pacarnya tapi setelah hamil dan melahirkan dengan ayahnya," ujar dia.

Baca Juga: Sadis! 7 Bayi Hasil Hubungan Inses di Banyumas Dibekap hingga Tewas

Perihal kenapa sampai bisa melahirkan tujuh bayi, E dan ibunya berada di bawah ancaman ayahnya. E mengaku tak punya pilihan selain kembali ke rumah dan makan bersama ayahnya.

"Pelaku mengacungkan bendo (golok), diancam dibunuh. Jadi tidak punya pilihan," katanya.

Editor


Komentar
Banner
Banner