Kabar Pasar

Rabu Pagi, IHSG Diprediksi Variatif Seiring Melandainya Inflasi AS

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (15/3) dibuka menguat 61,83 poin atau 0,93 persen ke posisi 6.703,6.

Featured-Image
Karyawan berdiri di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2/2023). Foto: ANTARA

bakabar.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (15/3) diprediksi bergerak variatif seiring dengan melandainya inflasi Amerika Serikat (AS).

IHSG dibuka menguat 61,83 poin atau 0,93 persen ke posisi 6.703,6. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 11,12 poin atau 1,21 persen ke posisi 928,5.

“IHSG hari ini diprediksi bergerak mixed dalam range 6.620 hingga 6.820,” ujar Financial Expert Ajaib Sekuritas Chisty Maryani di Jakarta.

Dari mancanegara, Inflasi AS pada Februari 2023 tercatat melandai di level 6 persen year on year (yoy), atau lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya di level 6,4 persen yoy.

Baca Juga: Tingkatkan Kepemilikan Saham Karyawan, BRI Buyback Rp1,5 Triliun

Dalam periode bulanan inflasi tercatat tumbuh 0,4 persen month to month (mtm), atau lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya 0,5 persen mtm. Inflasi inti tercatat sesuai dengan konsensus di level 5,5 persen yoy, atau lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat pada level 5,6 persen yoy.

Data inflasi tersebut menjadi indikator untuk The Fed mempertimbangkan kebijakan moneter, yaitu suku bunga acuan pada pekan depan.

Dari dalam negeri, penerimaan pajak hingga akhir Februari 2023 tercatat meningkat 40,35 persen yoy mencapai sebesar Rp279,98 triliun. Sementara itu, realisasi belanja pemerintah tercatat tumbuh 6 persen yoy mencapai sebesar Rp172,2 triliun pada dua bulan pertama tahun 2023. Dalam periode tersebut, belanja subsidi tumbuh 11,9 persen yoy mencapai Rp24,3 triliun.

Realisasi subsidi energi mencapai Rp11,8 triliun yang meliputi subsidi bahan bakar minyak (BBM), minyak tanah, LPG tabung 3 kg dan listrik. Subsidi non energi sebesar Rp12,5 triliun mencakup subsidi bunga kredit usaha rakyat (KUR).

Editor


Komentar
Banner
Banner