bakabar.com, JAKARTA - Perajin batik asal Bali I Wayan Bagus Pujana mempunyai cara agar warna batik tidak mudah luntur. Sebab, hal itu terjadi dikarenakan cara mencampur warna saat proses produksi.
"Tergantung cara campur warnanya seperti apa. Kalau terlalu gelap tau terang saat mencampurnya mungkin akan luntur," katanya seperti dilansir Antara, Minggu (26/11).
Adapun saat proses mencelupkan batik pada lem usai pewarnaan selesai dinilainya mempunyai manfaat penting usai dicuci.
"Itu lengket, setelah diangkat dicuci di air panas. Nanti kalau dicuci kembali dia tidak akan luntur," katanya.
Baca Juga: EKBIS SEPEKAN: Serba-serbi IKN, dari Sepi Investor Asing hingga Dibayangi Deforestasi
Agar warna kain batik tetap awet, Wayan merekomendasikan agar kain batik dicuci secara manual dengan tangan. Selain itu, juga tak harus menggunakan detergen khusus.
Wayan dalam kesehariannya juga mengajari para wisatawan dari dalam dan luar negeri untuk membatik sejak beberapa tahun terakhir.
Adapun metode pengajaran batik yang dilakukan dengan cara batik painting atau batik lukis. Cara tersebut dilakukan dengan mewarnai batik dengan melukis dan bukan dengan mencelup.
Baca Juga: Langkah Membumi Festival Perkuat Misi Ekonomi Hijau
Baca Juga: 24 Wirausaha Peduli Lingkungan Ramaikan Langkah Membumi Festival
"Dilukis, bukan dicelup. Di sini kan kita menggunakan kuas. Makanya kita namakan batik painting di sini. Kita ngebatik tapi kita melukis juga. Kita gunakan kuas. Kita gunakan air," terangnya.
Berbicara kisaran harganya selembar kain batik dimulai dari Rp100 ribu sampai Rp700 ribu, tergantung tingkat kesulitannya.
"Ada khusus yang mahal mahal itu untuk yang paling sulit. Ya detailnya itu seperti apa. Garisnya itu penting juga, cara pewarnaannya itu seperti apa," pungkasnya
