bakabar.com, JAKARTA - Sejumlah pemberitaan ekonomi-bisnis (ekbis) dalam sepekan terakhir didominasi mengenai perkembangan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Redaksi bakabar.com, mencoba merangkum enam berita unggulan terpopuler mulai dari Otorita IKN yang menepis tudingan sepi investor asing, hingga IKN mulai dihinggapi isu deforestasi di mata investor asing.
1. OIKN Tepis Anggapan IKN Tak Laku di Mata Investor Asing
Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara membantah anggapan mengenai tidak ada keseriusan investor asing yang ingin berinvestasi ke IKN Nusantara.
"Kalau dibilang minim 300-an LoI tidak bisa dibilang begitu, Berarti 130-an dari luar negeri dinilai tidak berarti? Padahal sekarang mereka tahap kelayakan dan tahap preview dan skala prioritas LoI," kata Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi OIKN, Agung Wicaksono dalam siaran daring, Senin (20/11).
2. Pemerintah Plin-plan soal IKN, Investor Asing Was-was
Centre of Reform on Economics (CORE) menilai pemerintah Indonesia menunjukan sikap inkonsisten mengenai perencanaan investasi di Ibu Kota Nusantara (IKN). Ini terlihat dengan masih sepinya keseriusan investor asing untuk menanamkan modal di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Pasalnya, sikap pemerintah sebelumnya memutuskan untuk menghentikan mengajak investor asing. Belakangan, Presiden Joko Widodo justru menghadiri APEC CEO Submit 2023 yang berlangsung di San Fransisco, Amerika Serikat pada 14-16 November 2023.
"Saya pikir ini yang memberikan mix signal pada investor yang bisa jadi mengurangi keyakinan investor asing ya terutama terhadap sikap pemerintah," kata Direktur Eksekutif CORE, Mohammad Faisal kepada bakabar.com, Rabu (22/11).
3. China Saling Tunggu dengan Negara Lain soal Investasi di IKN
Centre of Economics and Law Studies (CELIOS) mengungkapkan penyebab China hingga saat ini belum juga secara serius berinvestasi di Ibu Kota Nusantara (IKN) Nusantara karena masih menunggu sikap investor negara lain.
"Masih skeptis juga perlu tahu dan investor dari mana pun itu pasti melihat investor lain dan ada yang mundur dan belum serius, mereka pasti berpikir," kata Direktur Studi China-Indonesia CELIOS kepada bakabar.com, Rabu (22/11).
4. Deforestasi Bayangi Lesunya Investasi di IKN
Direktur Eksekutif Center of Economics and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira Adhinegara melihat ada keraguan dari investor dalam detail rencana pengembangan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang dikhawatirkan memicu deforestasi.
Sementara itu, investor dari negara maju mempunyai standarisasi melalui Environmental, Social, and Governance (ESG) yang makin ketat. Di antaranya memuat tentang bisnis dan investasi yang berprinsip berkelanjutan.
"Itu yang buat miss match antara standar investor dengan IKN," katanya kepada bakabar.com, Kamis (23/11).
5. Walhi Ingatkan Pembangunan IKN Tak Mengulangi Kesalahan DKI Jakarta
Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) menuding pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dilakukan serba terburu-buru. Terlebih, dilakukan tanpa perencanaan perspektif lingkungan yang memadai.
"Yang lebih brutal itu di kawasan inti pemerintah itu sama seperti di Jakarta. Itu biqqqqsa tidak terkendali," kata Manager Kampanye Tata Ruang dan Infrastuktur Walhi, Dwi Sawung kepada bakabar.com, dikutip Jumat (24/11).
6. DPR Sentil Kinerja OIKN: Tak Pernah Koordinasi dengan Pemerintah!
Anggota DPR Fraksi PKS, Suyadi Jaya Purnama menilai pernyataan OIKN yang bertentangan dengan pemerintah perihal perkembangan investasi asing ke IKN Nusantara sebagai bentuk tidak pernah melakukan koordinasi dengan pemerintah.
"Ya itu kan memang karena OIKN tidak pernah koordinasi sama pemerintah," terang dia kepada bakabar.com dikutip Minggu (26/11).