bakabar.com, MAGELANG - Rajah, sekumpulan huruf-huruf atau kalimat yang membentuk suatu gambar tertentu. Melalui tangan Kaji Habeb, rajah disulap menjadi karya seni batik yang indah dan bernilai jual tinggi.
Meski seringkali diasumsikan negatif sebagai jimat atau sarana tertentu, rajah sebenarnya tak selalu berkonotasi buruk. Kaji Habeb mampu menyulapnya jadi karya seni yang indah.
Terlahir sebagai seniman yang dibesarkan di lingkungan pondok pesantren menjadi inspirasi bagi Kaji Habeb untuk menuangkan pengalaman hidupnya pada karya.
"Karya seni sekaligus sarana untuk mengubah stigma buruk masyarakat terhadap rajah," kata Habeb, Rabu (18/10).
Kumpulan rajah tersebut dituangkan Habeb pada selembar kain berukuran 2x1,5 meter dan berkolaborasi dengan batik serta lukisan.
Masing-masing karyanya memiliki makna terhadap perkembangan zaman dan rasa yang ada pada manusia.
Saat menciptakan karya-karyanya, Habeb tak hanya mempertimbangkan keindahan estetika, namun makna cerita dan juga ciri khasnya.
Baca Juga: Candi Ngawen, Alternatif Wisata Sejarah di Magelang Selain Candi Borobudur
"Batik rajah cirinya menggunakan banyak ragam warna, untuk tekniknya sama, menggunakan canting, malam dan melalui proses melorot," ujar Habeb.
Keunikan lain yang diciptakan Habeb yakni warnanya mencolok dan menggunakan paduan teknik lukis sekaligus membatik.
Selain memproduksi dan menjualnya di showroom Batik Rajah yang berada di Perum Bimasakti Regency nomor 18, Kramat Selatan, Kecamatan Magelang Utara, Kota Magelang, Jawa Tengah, Habeb juga aktif mengikuti kegiatan UMKM dan pameran.
Seperti halnya pameran bertajuk Merajah Zaman di Loka Budaya Soekimin Adiwiratmoko, Kota Magelang, Sabtu (14/10) hingga (28/10) yang juga menjadi salah satu masterpiece karya dari Kaji Habeb.
Pameran tunggal bertajuk Merajah Zaman itu menampilkan 28 karya Batik Rajah asli buatan Kaji Habeb.
Selain dipamerkan, Batik Rajah buatan Kaji Habeb juga diperjualbelikan dengan harga variatif.
"Kalau di pameran harganya variatif, mulai dari Rp 5.000.000, karena semua ekslusif," tuturnya.
Tak cuma diminati masyarakat Magelang, Batik Rajah juga telah melanglang buana ke seluruh Indonesia.
Baca Juga: Sugeng Prayitno, Pencipta Wayang Karton dan Pelestari Budaya dari Magelang
"Ada juga yang dibawa ke luar negeri dengan cara handcarry," kata Habeb.
Pameran karya Kaji Habeb tersebut terbuka untuk umum dan tidak dipungut biaya alias gratis.
"Adanya pameran ini sekaligus mengenalkan Batik Rajah khas Magelang dan mengajak masyarakat agar bisa mencintai seni budaya," pungkasnya.