Kelangkaan Minyak Goreng

Pemkab Tangerang Intensifkan Pemantauan Pasca Berkurangnya Stok Minyak Goreng Subsidi

Pemkab Tangerang intensifkan pemantauan terhadap harga dan ketersediaan pasokan minyak goreng bersubsidi di pasar tradisional dan pusat perbelanjaan.

Featured-Image
Petugas melakukan persiapan untuk pengiriman minyak goreng Minyakita yang telah dikemas dalam kontainer ke Indonesia bagian timur. Foto: ANTARA

bakabar.com, JAKARTA - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang, Banten mengintensifkan pemantauan terhadap harga dan ketersediaan pasokan minyak goreng bersubsidi di pasar tradisional dan pusat perbelanjaan.

Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan pada Disperindag Kabupaten Tangerang Iskandar Nordat mengatakan pemantauan harga dibarengi dengan pengawasan stok dan harga minyak goreng bersubsidi.

"Upaya kita akan terus memantau dan koordinasi dengan distributor perihal antisipasi kelangkaan minyak," kata Iskandar di Tangerang, Kamis (2/2).

Dia mengatakan pengawasan stok dan harga minyak goreng diperlukan sebagai upaya mengantisipasi terjadinya kekosongan ketersediaan barang yang nantinya akan berpengaruh terhadap lonjakan harga di pasaran.

Baca Juga: Jelang Lebaran, Pemerintah Kawal Distribusi Minyak Goreng

"Nanti dari hasil laporan pengawasan atau pemantauan kita untuk ditembuskan ke TPID pusat, untuk nantinya bisa ditangani," katanya.

Iskandar mengakui jika minyak goreng bersubsidi yang beredar di pasaran mengalami kekurangan pasokan. Ditengarai hal itu terjadi akibat pengurangan distribusi dari produsen ke distributor.

"Biasanya dari distributor pasokan migor curah 100 ton per hari, sekarang rata-rata sekitar 50 ton per hari," ujarnya.

Meskipun terjadi kekurangan pasokan, Iskandar memastikan harga minyak goreng bersubsidi yang ada di pasaran dalam kondisi stabil atau tidak terjadi kenaikan.

Baca Juga: Minyak Goreng Sempat Langka, Zulhas Bocorkan Strategi Penanggulangan

"Kalau harga minyak goreng ini masih di kisaran Rp14.000, jadi masih terbilang normal," kata dia.

Sebelumnya, Senin (30/1) Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengungkapkan pendistribusian MinyaKita akan kembali membanjiri pasaran pada Februari.

Menurut dia, penyebab langkanya stok MinyaKita adalah minat konsumen yang semakin tinggi disertai pasokan CPO dialihkan untuk produksi B35.

"MinyaKita sekarang menjadi tren. Semua orang carinya MinyaKita karena MinyaKita yang dulu itu ada di pasar rakyat dalam bentuk curah, sekarang dikemas sudah bagus, sama dengan minyak-minyak premium," ujarnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner