bakabar.com, Banjarmasin – Kapolda Kalimantan Selatan (Kalsel), Irjen Pol Rosyanto Yudha Hermawan, memastikan perayaan malam Natal berlangsung aman dan lancar, Selasa (24/12).
Pantauan lapangan, Jenderal bintang dua tersebut menyempatkan diri mengunjungi sejumlah gereja di Banjarmasin untuk memantau langsung jalannya ibadat malam Natal.
Beberapa gereja yang dikunjungi antara lain Gereja HKBP Banjarmasin di Jalan Pangeran Samudra, Gereja Katedral di Jalan Lambung Mangkurat, dan Gereja Eppata di Jalan DI Panjaitan.
“Kami berkeliling malam ini untuk memantau beberapa gereja guna memastikan pelaksanaan ibadat Natal berjalan lancar dan aman. Alhamdulillah, semua berjalan dengan baik,” ujar Yudha usai pemantauan.
Yudha juga didampingi Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dalam kunjungannya. Selain gereja, mereka juga menyempatkan diri meninjau Pos Induk Polresta Banjarmasin di Jalan Simpang Ulin.
Menurut Yudha, di Kalimantan Selatan terdapat 279 gereja, di mana 255 gereja melaksanakan ibadah malam Natal. Seluruh gereja tersebut telah menjalani pemeriksaan dan mendapatkan pengamanan ketat dari aparat.
“Kami mengantisipasi dua hal utama, yaitu kemacetan lalu lintas dan pengamanan bagi umat Kristiani yang melaksanakan ibadat di gereja,” jelasnya.
Untuk memastikan keamanan perayaan Natal dan Tahun Baru 2025, Polda Kalsel telah mengerahkan 2.466 personel gabungan dalam Operasi Lilin Intan 2025.
Rincian personel tersebut meliputi 956 anggota Polri, 459 prajurit TNI, dan 1.051 petugas dari berbagai instansi, seperti Dinas Perhubungan (Dishub) dan Jasa Raharja. Operasi ini berlangsung mulai 21 Desember 2024 hingga 2 Januari 2025.
Danrem 101/Antasari, Kolonel Inf Ilham Yunus, yang turut mendampingi, menyatakan kunjungan tersebut bertujuan untuk meyakinkan umat Kristiani bahwa ibadah mereka aman.
“Kami memastikan semua gereja yang sedang melaksanakan ibadat Natal dalam kondisi aman, sehingga umat merasa tenang dan nyaman,” ucap Ilham.
Sementara itu, Ketua DPRD Kalsel, Supian HK, mengingatkan masyarakat agar tidak merayakan pergantian tahun secara berlebihan, terutama dalam penggunaan kembang api atau petasan.
“Harapan kami, masyarakat dapat merayakan tahun baru dengan sederhana. Semoga tahun 2025 menjadi tahun yang lebih baik,” kata Supian.
