Penyebab terjadinya kebocoran data pribadi digital yang pertama adalah kesalahan manusia yaitu kurangnya kesadaran diri terhadap penyebaran data sensitif seperti memasukkan data pribadi berupa nomor telepon di situs atau aplikasi yang tidak aman, yang kedua malware (Malicious Software) adalah program yang dirancang untuk merusak dengan menyusup ke sistem komputer, salah satu jenis dari malware adalah spyware.
Terakhir adalah Social Engineering yaitu merupakan penggunaan manipulasi psikologis untuk mengumpulkan data digital pribadi melalui media elektronik dengan menyamar sebagai pihak yang dapat dipercaya. Cara mencegah kebocoran data pribadi adalah dengan cara selalu memperbarui software, tidak sembarangan membuka tautan dari sumber tidak diketahui, menggunakan 2FA (Two Factor Authentication), memperbarui password secara berkala, mendownload aplikasi resmi dari Appstore/Playstore, dan tidak mengunggah data pribadi di internet, sosial media, ataupun ke orang lain.
“Atribut data pribadi digital, tanggal lahir itu rahasia sebenarnya, riwayat kesehatan, NIK, rekening bank yang dimiliki, jumlah anggota keluarga. Yok kita lihat, siapa diantara rekan-rekan yang tidak foto-foto waktu ulang tahun, itu kan rahasia sebenarnya tanggal lahir itu, sampai kadang-kadang di atas kuenya ada angkanya, lho ketahuan, sudah detail, terus kemudian jumlah anggota keluarga, yok ngaku, dari 50 orang ini, siapa yang nanti lebaran itu nggak foto-foto, foto-foto keluarga, diupload lagi di sosial media.” kata Arif.
“Lho ketahuan jumlah keluarga bu Suryati kelihatan, anaknya berapa, tinggal di wilayah mana ya kan, kemudian mba Nabila ulang tahunnya apa, aktivitasnya apa ya kan, coba lihat, katanya rahasia lho, kembali ke tadi, kejahatan terjadi bukan karena hanya ada niat pelaku, tapi ada kesempatan yang kita berikan ke orang lain,” lanjutnya.
Giliran narasumber kedua, Dra. Suryati AS, MM memberikan pemaparan tentang etika digital, Etika Digital adalah tentang bagaimana mengendalikan diri untuk dapat secara etis dan bertanggung jawab dalam menggunakan media digital di kehidupan sehari-hari.
Seorang pengguna media digital yang memiliki kecakapan literasi digital yang baik tidak hanya mampu mengoperasikan alat, melainkan juga mampu bermedia digital dengan penuh tanggung jawab. Etika digital penting agar menghindari hal-hal seperti hoax, perundungan, pornografi, penipuan, ujaran kebencian, pelecehan seksual, penistaan agama, dan pelanggaran hak cipta.