Banyak pengguna media digital yang tidak berpikir panjang ketika berkomunikasi di ruang digital, padahal ada banyak tindakan pengguna media digital yang beresiko berujung pidana.
Cara menerapkan etika digital yaitu dengan cara memastikan kebenaran berita atau informasi yang didapat dari internet sebelum membagikannya kepada pengguna lain, menggunakan bahasa yang sopan dan santun ketika mengutarakan pendapat di media sosial, menghargai privasi orang lain dengan tidak melakukan peretasan atau pencurian data pribadi terhadap pengguna lain, tidak melakukan pemalsuan identitas, dan penipuan terhadap pengguna lain.
“Prinsip beretika di media digital, yang pertama adalah kesadaran, di dalam menggunakan media sosial itu kita harus berpikir sejenak sebelum berinteraksi, yang kedua ada rasa tanggung jawab yaitu bertanggung jawab atas apapun yang kita lakukan di ruang digital,” kata Suryati.
“Yang ketiga adalah integritas yaitu mempunyai kejujuran, tidak mengambil data orang lain untuk kriminal, integritas itu kontrol dalam diri kita, tidak mau menipu orang, tidak menggunakan keluguan orang untuk kepentingan pribadi kita, yang berikutnya adalah kebajikan, untuk melihat benar dan salah itulah etika, apabila kita beretika pada prinsipnya, kita peduli dengan kemanusiaan dengan menjaga martabat manusia,” lanjutnya.
Selanjutnya, giliran Nadila Fitria selaku Key Opinion Leader yang menyampaikan bahwa adab dan etika sangat penting ketika berkomunikasi menggunakan ruang digital, etika dan adab tersebut akan berdampak untuk diri sendiri, dalam berkomentar juga diperlukan etika agar dapat menjaga martabat sesama manusia, komentar tersebut perlu disaring dan diambil sisi positifnya. Tantangan dalam media digital yaitu perlu berhati-hati dalam memposting sesuatu, dan memposting yang bermanfaat serta menginspirasi teman-teman followers lainnya.
“Etika adab itu penting banget, jadi berasa banget waktu aku kuliah, karena waktu aku SMA jaman dulu kan kita masih pakainya SMS ya dan telepon, dan jarang banget murid itu bisa menghubungi gurunya, nah ketika kuliah, bimbingan skripsi, itu baru mulai banyak komunikasi langsung sama dosen," kata Nadia.
"Nah sekarang, anak-anak SMA SMP sudah megang handphone nih, dan jadinya mulai mudah untuk menghubungi guru dan itu bener-bener penting banget untuk mengaja etika dan adab kalian, jangan sampai nilai kalian diam-diam dikurangin sama gurunya, anggap namanya budi ya, ini kayanya si budi yang kemarin whatsapp saya neror saya malam-malam ya, kata gurunya, ah udah deh nilai UASnya walaupun mungkin nilainya cuma salah satu gitu, bisa 98, tapi karena etikanya nggak oke jadi ada aja yang dikurangin sama gurunya,” lanjutnya.