hari buruh internasional

Menilik Modifikasi Mobil Pendemo Hari Buruh Internasional di Jakarta

Serikat buruh menggelar peringatan Hari Buruh Internasional atau Mayday di sejumlah titik di Jakarta pada Senin (1/5).

Featured-Image
Mobil demo buruh. (Foto: apahabar.com/Aditama)

bakabar.com, JAKARTA - Puluhan ribu dari berbagai serikat buruh menggelar peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day di sejumlah titik di Jakarta pada Senin (1/5).

Iring-iringan yang dilakukan oleh para buruh tentunya tak lengkap tanpa mobil yang membawa juru bicara untuk berorasi kala melakukan demo. Bagaimana sih persiapan dan penampakan mobilnya?

"Untuk persiapannya kita sudah siapin dari kemarin malam jam 9. Selain kendaraan ya kita siapin barang-barang buat pidato seperti toa, speaker dan bendera," ujar Tiong, salah satu sopir dari truk garis depan di demo buruh, Senin (1/5).

Baca Juga: Cerita Sopir Bus saat Ikut Peringati Hari Buruh Internasional

Ia mengatakan bahwa kendaraan itu bukan milik pribadi namun milik organisasi Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI).

"Jadi ini kendaraan bukan milik pribadi atau individu tapi milik organisasi khusus buat pergerakan ini," tuturnya.

Lebih lanjut ia menambahkan bahwa dirinya atau sopir lain tidak dibayar dan merupakan salah satu anggota resmi FSPMI.

"Kita melakukan ini tidak dibayar. Kita bahkan malah mengeluarkan biaya agar pergerakan ini lancar," tukasnya.

Baca Juga: Kereta Bandara hingga TransJakarta Rekayasa Rute Antisipasi Demo Buruh

Ia mengaku kalau mobil tersebut merupakan hasil modifikasi dengan menggunakan kumpulan uang kas anggota organisasi.

"Organisasi kami ini terstruktur layaknya sebuah partai. Kami berharap semoga aspirasi kami dapat diterima akibat pergerakan ini," pungkasnya.

Truk dari Tiong sendiri beroperasi mulai dari Pulo Gadung sampai Istora Senayan.

Tuntutan Buruh

Cabut Omnibus Law UU No 6 Tahun 2023 tentang Ciptaker.

Cabut parliamentary threshold 4 persen dan Presidential threshold 20 persen karena membahayakan demokrasi yang kita kenal.

Sahkan RUU DPR dan perlindungan pekerja rumah tangga.

Baca Juga: Hari Buruh Internasional: Tragedi dan Jalan Panjang Perjuangan

Tolak RUU kesehatan

Reforma agraria dan kedaulatan pangan. Tolak bank tanah, tolak impor beras kedelai dan lain-lain.

Pilih capres yang pro buruh dan kelas pekerja. Partai buruh haram hukumnya berkoalisi dengan parpol yang mengesahkan UU Ciptakerja.

HOSTUM, hapus out scorsing tolak upah murah.

Editor
Komentar
Banner
Banner