bakabar.com, JAKARTA - Dalam memperingati Hari Buruh Internasional atau May Day, bus menjadi salah satu moda transportasi yang dikerahkan untuk membawa para pendemo.
Turut serta dalam pergerakan demo buruh, Hajiastari salah satu sopir bus bercerita pengalamannya saat turut berpartisipasi dalam aksi demo yang diperingati setahun sekali itu.
"Persiapannya dari jam 6 pagi, tapi tidak taju selesainya jam berapa. Tergantung prosedurnya," kata Hajiastari kepada bakabar.com, di kawasan Monas, Jakarta, Senin (1/5).
Baca Juga: Semarakkan Hari Buruh, Presiden Jokowi Ucapkan Selamat
Ia mengaku disewa untuk mengantar para pendemo selama seharian dan bukan merupakan anggota organisasi buruh.
"Ini saya disewa, dan busnya itu punya perusahaan otobus (PO) jadi bukan punya organisasi buruh," jelasnya.
Ia mengaku tidak diberitahu berapa detail bayarannya dan hanya diberikan uang jalan dan makan.
"Kalau perasaan saya saat mengantarkan pendemo ini ya merasa terwakilkan saja, soalnya kan saya juga termasuk buruh," imbuhnya.
Baca Juga: Catat! Rekayasa Lalu Lintas Saat Demo Buruh Hari Ini
Ia bercerita bahwa terdapat banyak kelebihan saat membawa pendemo selama perjalanan.
"Saya sering dikasih makanan dan minuman dari mereka, bahkan ada yang kasih uang tip juga. Mereka solid sih," tukasnya.
Ia juga bercerita bahwa selama perjalanan tidak ada pendemo atau buruh yang bertingkah anarkis dan merusak interior bus.
"Nyaman saja waktu membawa mereka, standard. Sudah ada persyaratan juga dengan pihak PO kalau tidak boleh ada tindakan anarkis," terangnya.
Baca Juga: Hari Buruh, Desakan Pencabutan UU Ciptaker dan Pentingnya Sinergitas
Ia menambahkan jika ada kerusakan saat mengantarkan pendemo, maka menjadi tanggung jawab penyewa.
"Ini saya hanya mengantar sampai Istora Senayan saja setelah itu pulang," pungkasnya.