Tembakau Temanggung

Marak Pencurian, Petani Tembakau Temanggung Gelar Ronda dan Jaga Hasil Panen

Sejumlah petani tembakau di Desa Bulu, Kabupaten Temanggung melakukan penjagaan atau ronda pada musim panen untuk mencegah pencurian.

Featured-Image
Warga Desa Bulu yang menjaga hasil panen tembakau (Apahabar.com/Arimbihp)

bakabar.com, TEMANGGUNG - Sejumlah petani tembakau di Desa Bulu, Kabupaten Temanggung melakukan penjagaan atau ronda pada saat musim panen untuk mencegah terjadinya pencurian.

Pada setiap musim panen, hasil tembakau lembaran maupun rajangan kerap menjadi incaran para pencuri. Para pencuri biasanya menyatroni rumah warga pada siang saat petani di ladang atau malam hari ketika seluruh warga terlelap.

"Kami biasa menjemur tembakau di depan rumah, ini yang diincar. Segala jenis tembakau jadi incaran saat musim panen," kata Suwarti (57) saat ditemui bakabar.com, Rabu (20/9).

Petani tembakau yang sudah menggeluti profesi tersebut lebih dari 30 tahun itu menuturkan, warga desa sudah mengincar dan sempat mencurigai beberapa orang terduga pelaku.

Baca Juga: Aksi Solidaritas Petani Tembakau Madura, P4TM: Pemerintah Tak Maksimal

Namun demikian, ia dan para petani lainnya tidak memiliki bukti kuat dan tidak ingin main hakim sendiri.

"Pelakunya kami menduga ya tidak jauh-jauh, patroli dari keamanan dan bantuan Polsek sudah ada, tetapi memang marem (yakin) nya kalau dijaga sendiri tembakaunya," jelas Suwarti.

Ibu  tiga orang anak yang juga warga Bulu itu menuturkan, pihak desa dan kelompok tani sepakat untuk melakukan ronda dan melakukan penjagaan secara bergantian, untuk melindungi hasil panen dari curian.

Ia dan warga yang lain bahkan membuat jadwal bergilir, untuk mengawal proses panen dan penjemuran agar selamat sampai dijual.

Baca Juga: Ratusan Petani Blokade Tembakau Asal Bojonegoro Masuk ke Madura

Tembakau rajangan milik petani (Apahabar.com/Arimbihp)
Tembakau rajangan milik petani (Apahabar.com/Arimbihp)

"Laki-laki, perempuan semua terlibat, setiap hari mulai ngrajang sampai nanti menjual, tiap-tiap rumah menjaga jemurannya. Saling mengawasi, termasuk punya tetangga," tuturnya.

Suwarti menuturkan, kebiasaan tersebut sudah berlangsung kurang lebih 5 tahun sejak maraknya kasus pencurian tembakau pada waktu itu.

"Biasanya yang sudah-sudah pasti tertangkap, tapi ya belum kapok, masih diulang lagi," kata dia.

Pencurian tembakau masih menjadi momok dan permasalahan yang mengganggu bak hama padi yang diincar tikus-tikus sawah.

"Sudah harganya murah, rawan dicuri juga. Tapi ya mau bagaimana lagi, ini yang menghidupi kami," pungkasnya.

Editor
Komentar
Banner
Banner