Jelang Perayaan Imlek

Penjualan Baju Shanghai dan Kue Keranjang di Temanggung Meroket Jelang Imlek

Sejumlah pedagang baju shanghai dan pernak-pernik Imlek di kawasan Parakan, Kabupaten Temanggung mulai mengalami peningkatan penjualan.

Featured-Image
Pakaian Shanghai di Pasar Temanggung yang mulai mengalami peningkatan penjualan, Selasa (16/2). Foto: apahabar.com/Arimbi

bakabar.com, TEMANGGUNG - Sejumlah pedagang baju shanghai dan pernak-pernik Imlek di kawasan Parakan, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah mulai mengalami peningkatan penjualan.

Hal itu juga dirasakan Aceng (62) pedagang baju shanghai dan pernak-pernik Imlek yang menambah stok dagangannya sejak Selasa (16/1).

Euforia menjelang Imlek pada 2024 ini membuat Aceng lebih antusias karena geliat ekonomi di daerahnya mulai pulih setelah sempat terguncang pandemi Covid-19.

Baca Juga: Lesunya Buka Mal Tahun Ini, Apa Penyebabnya?

Sebelum pandemi, Aceng mampu menjual hingga 8 hingga 10 kodi pakaian dan 200 hingga 300 potong kue keranjang.

"Kalau sekarang perlahan bertambah, sekitar 5 kodi siapnya untuk pakaian, dan 100 kue keranjang, memang belum kembali total, tapi sudah lebih baik," kata Aceng saat ditemui bakabar.com, Selasa (16/1).

Bersama istri dan 2 adiknya, Aceng telah merintis usaha berjualan pakaian shanghai dan kue keranjang tersebut sejak 1960-an.

Baca Juga: APPBI Bongkar Bahaya Setop Impor Fesyen

Saat bukan musim Imlek, Aceng juga tetap berjualan baju shanghai, namun tidak menjual kue keranjang.

"Ada pernak pernik lain serba merah, dupa, lampion tetapi ini banyak yang sedang kosong, baru kami pesankan, supaya yang dijual baru dan fresh," katanya.

Harga baju yang dijual Aceng bervariasi tergantung jenis kain dan ukurannya, mulai dari Rp 100.000 untuk anak-anak, hingga Rp 500.000 untuk orang tua lengkap dengan topi atau hiasan kepalanya.

Baca Juga: Besok! Groundbreaking Tahap 4 di IKN, Ini Daftarnya

Baju dan kue keranjang tersebut tak ia buat sendiri, Aceng mengambilnya dari beberapa supplyer di Indonesia, bahkan ada juga yang dari luar negeri.

"Ada yang memang kami impor dari China, tapi hanya untuk pesanan dan kalangan terbatas saja, harganyapun berbeda," imbuhnya.

Kue keranjang di Pasar Temanggung, Selasa (16/1) (Apahabar.com/Arimbi)
Kue keranjang di Pasar Temanggung, Selasa (16/1). Foto: bakabar.com/Arimbi

Sedangkan untuk kue keranjang, ia mengambil dari pengrajin di sekitar Magelang dan Temanggung.

Rerata pembeli dagangan Aceng justru datang dari daerah lain atau wisatawan yang sedang singgah di Temanggung.

Baca Juga: OIKN: Wings Group dan Djarum Masih di Konsorsium Nusantara

Terlebih, sebutan Tiongkok Van Java masih melekat di daerah Parakan dan sekitarnya.

"Jadi, terkenalnya Parakan itu pecinannya Temanggung, banyak yang wisata ke klenteng atau berkunjung ke sanak famili, lalu belanja baju shanghai di sini," jelasnya.

Ia berharap, ke depan, ada penataan khusus bagi para pedagang baju shanghai, kue keranjang dan pernak-pernik Imlek.

"Supaya bisa jadi seperti pusat oleh-oleh pecinannya Temanggung, semoga suatu saat nanti terwujud," pungkasnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner