bakabar.com, PAMEKASAN - Paguyuban Pelopor Petani dan Pedagang Tembakau Madura (P4TM) menanggapi aksi solidaritas petani yang melakukan penjagaan di sejumlah titik di Madura. Aksi tersebut untuk mencegah masuknya tembakau luar ke Madura.
Wakil Ketua P4TM Abdul Bari menilai, aksi tersebut menunjukkan simbol kekecewaan para petani terhadap pemerintah. Peran pemerintah selama ini dinilai sangat lemah dalam penegakan Perda Nomor 2 tahun 2022 tentang Pengusahaan Tembakau Madura, khususnya mengenai larangan masuknya tembakau dari luar ke Madura.
"Kalau peran pemerintah dalam menegakkan perda maksimal, saya yakin para petani tidak akan melakukan hal-hal seperti itu. Sebenarnya yang punya tugas dan kewajiban itu pemerintah, kan begitu," ujarnya, Rabu (13/9) tadi.
Bari mengungkapkan, pemerintah semestinya serius merespons aksi solidaritas petani Madura untuk mencegah masuknya tembakau dari luar. Ia khawatir, apabila aksi tersebut terus berlanjut maka sejumlah hal yang tidak diinginkan akan terjadi.
Baca Juga: Ratusan Petani Blokade Tembakau Asal Bojonegoro Masuk ke Madura
"Kewajiban utama itu dari pemerintah. Karena sudah membuat aturan, dalam hal ini Perda. Bagaimana jadinya kalau Perdanya ada tapi tidak ditegakkan," ujarnya.
Bari menambahkan, "Jangan seperti tahun kemarin sampai ada masyarakat yang melakukan tindakan diluar prosedur hukum."
Perlu diketahui, sampai saat ini aksi solidaritas petani tembakau Madura terus berlanjut. Massa melakukan penjagaan di sejumlah titik. Di antaranya di perbatasan jalan raya Sampang-Pamekasan, serta jalan raya Pantura Pamekasan.