bakabar.com, PAMEKASAN - Sebanyak 500 lebih petani dari berbagai wilayah berkumpul di perbatasan jalan raya Sampang-Pamekasan, Madura, Selasa (12/9). Mereka berjaga-jaga untuk mencegah masuknya tembakau dari luar Madura.
Pantauan bakabar.com di lokasi, rombongan petani tampak mengecek setiap kendaraan yang lewat. Mereka juga terlihat membentangkan spanduk bertuliskan penolakan tembakau luar masuk ke Madura.
Salah seorang petani tembakau, Niwar mengungkapkan selain di perbatasan Sampang-Pamekasan, massa juga turut memantau sejumlah titik sentral di jalan raya Pantura Pamekasan.
Baca Juga: Dianggap Meresahkan, Warga Rusak Kafe di Pamekasan Madura
"Ini bentuk solidaritas persaudaraan petani Madura. Istilahnya settong dere (satu darah)," ungkapnya.
Niwar menjelaskan aksi ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian terhadap tembakau lokal Madura. Harga jual tembakau lokal Madura saat ini sebesar Rp70-80 ribu per kilogram.
Adapun harga jual tembakau asal Bojonegoro yang masuk ke Madura bernilai di bawah harga tembakau lokal Madura. Inilah yang menjadi alasan para petani tembakau melakukan aksi blokade jalan.
Baca Juga: Sopir Truk di Pamekasan Tewas usai Ditusuk Sajam, Pelaku Masih Buron
Selain itu, imbuh Niwar, selama ini pemerintah daerah kurang masif melakukan pengawasan seperti yang diatur di Peraturan Daerah (Perda) Nomor 2 Tahun 2022 tentang Pengusahaan Tembakau Madura.
"Penjagaan sudah berjalan satu minggu. Ada yang jaga malam dan siang hari. Kalau untuk batas waktunya, ya, sampai musim tembakau selesai," terangnya.
Petani lainnya, Pandi menambahkan sementara ini pihaknya belum mendapat informasi terkait rencana masuknya tembakau dari luar Madura ke wilayah setempat. Namun, beberapa waktu lalu ada yang ditangkap.
"Jika kami menemukan tembakau dari luar masuk ke sini. Kami serahkan ke pihak yang berwajib," katanya.