Webinar Literasi Digital

Literasi Digital di SD & SMP Se-Kampar: Yuk Cintai Produk dalam Negeri

Rangkaian webinar Literasi Digital di Kabupaten Kampar, Provinsi Riau mulai bergulir. Dua jam lamanya webinar bertajuk tema “Yuk, Cintai

Featured-Image
Webinar literasi digital garapan Kemenkominfo kali ini menyasar target segmen pelajar SD dan SMP.

bakabar.com, JAKARTA - Rangkaian webinar Literasi Digital di Kabupaten Kampar, Provinsi Riau mulai bergulir. Dua jam lamanya webinar bertajuk tema “Yuk, Cintai Produk Dalam Negeri” itu berlangsung, Senin (27/2).  

Untuk diketahui, webinar hasil dari kerja sama Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informasi RI dengan seluruh SD dan SMP se-Kabupaten Kampar. Webinar melibatkan para siswa sebagai audiensnya.

"Ini untuk mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif sehingga dapat meningkatkan kemampuan kognitif-nya untuk mengidentifikasi hoaks serta mencegah terpapar berbagai dampak negatif penggunaan internet," terang Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika) Kominfo Semuel Abrijani.  

Baca Juga: Literasi Digital di Deli Serdang Bahas Pendidikan Karakter Gen-Z

Awal 2021, pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta jiwa. Sedang total jumlah penduduk Indonesia saat ini adalah 274,9 juta jiwa. Artinya, penetrasi internet di Indonesia pada awal 2021 mencapai 73,7 persen.

Samuel mengatakan Indonesia masih memiliki pekerjaan rumah terkait literasi digital. Hasil survei bersama Siberkreasi dan Katadata pada 2020 menunjukkan bahwa indeks literasi digital Indonesia masih pada angka 3,47.

"Itu dari skala 1 hingga 4 yang menunjukkan indeks literasi digital kita masih di bawah tingkatan baik," katanya lewat diskusi virtual tersebut.

Dalam konteks inilah webinar literasi digital garapan Kementerian Kominfo RI menjadi agenda yang amat strategis dan krusial. Khususnya dalam membekali seluruh masyarakat Indonesia beraktivitas di ranah digital.

Baca Juga: Webinar Literasi Digital di SMAN 5 Prabumulih: Jadi Pengguna Media Sosial yang Bijak, Kreatif dan Inovatif

Webinar yang menyasar segmen pelajar SD dan SMP dihadiri oleh sekitar 3.000 peserta daring. Termasuk beberapa narasumber yang berkompeten dalam bidangnya. Selain Samuel sendiri, ada nama Erfan Hasmin, Kepala Unit ICT Universitas DIPA Makassar.

Lalu Pj Bupati Kampar, Kamsol, Influencer Kreator Konten, Muhammad Hafidz Al-Furqan sebagai key opinion leader (KOL) dan Siti Kusherkatun, unit tugas SKH YKDW 02 Kota Tangerang sebagai juru bahasa isyarat.

Terlihat para narasumber tersebut memperbincangkan tentang 4 pilar literasi digital. Yakni Digital Culture, Digital Ethic, Digital Safety dan Digital Skill.

Sesi pertama, Pj Bupati Kampar, Kamsol memberikan pemaparan tentang Peningkatan Pemahaman dalam Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).

Baca Juga: Siswa SMA Kabupaten Aceh Besar Dibekali 'Sukses Belajar Online Dengan Literasi Digital'

Menurutnya literasi digital adalah sebuah kecakapan menggunakan media digital dengan beretika dan bertanggung jawab guna memperoleh informasi dan berkomunikasi.

"Sebagai pengguna [media] digital semua orang harus berkembang termasuk dalam berbelanja online atau kegiatan jual-beli yang dilakukan secara online, banyak kemudahan-kemudahan yang ditawarkan dalam belanja di jagat maya," jelasnya.

Namun walau banyak kemudahan yang ditawarkan, belanja online juga memiliki kekurangan. Salah satunya menjadi media perilaku konsumtif dan tindak penipuan.

Untuk itu pengguna diimbau lebih cerdas dan dianjurkan membeli dan mencintai produk dalam negeri guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara, dan membantu UMKM dalam negeri. "Jangan tergiur dengan produk luar negeri dalam berbelanja online," jelasnya. 

Baca Juga: Literasi Digital di SMP Deli Serdang, Teknologi Dukung Proses Belajar

Belilah, sambung dia, produk-produk yang diproduksi dalam negeri. "Harus bangga dengan produk yang dihasilkan. Karena itu penting untuk meningkatkan pertumbuhan di negara kita sendiri dengan mencari produksi-produksi yang dilakukan oleh anak bangsa,” ujar Kamsol.

Giliran pembicara kedua, Erfan Hasmin. Ia menyampaikan bahwa masyarakat tidak bisa menolak budaya bermedia digital apalagi belanja online.

"Meski teknologi digital dapat menjangkau pasar belanja online luar negeri, kita harus memiliki pengetahuan dasar yang mendorong untuk mencintai dan membeli produk dalam negeri."

Mengingat banyaknya produk dalam negeri yang sudah semakin berkembang, yang paling bisa dilakukan di dunia digital adalah dengan mengupload foto outfit of the day (OOTD).

Baca Juga: Literasi Masyarakat, CEO Indodax: Penyebab Harga Kripto Alami Kenaikan

Hal tersebut, menurutnya sebagai simbol bangga dengan produk dalam negeri. Apalagi semua orang sekarang ini ingin terlihat menarik di sosial media.

Muncul kecenderungan di tengah masyarakat membeli produk OOTD. Ia pun meminta warga bijak berbelanja online. Minimal sekali dengan tidak membeli barang di sosial media, seperti Facebook dan Instagram. Disarankan belanja di marketplace (Shopee, Tokped).

"Sosial media membuat kita belanja online. Muncul lah iklan-iklan. Alasan orang memilih berbelanja online karena ada tren OOTD, menjelaskan fashion yang dibeli, dan alangkah baiknya jika produk yang dibeli adalah produk dalam negeri." serunya.

Termasuk mempromosikan barang murah dan berkualitas bagus yang berasal dari buatan tangan atau handmade. "Perkenalkan karya si A dan si B, agar mengajak orang membeli juga,” jelas Erfan.

Baca Juga: Literasi Masyarakat, CEO Indodax: Penyebab Harga Kripto Alami Kenaikan

Para peserta mengikuti antusias seluruh materi yang disampaikan dalam webinar, terlihat dari banyaknya tanggapan dan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada para narasumber.

Seperti Willya Hayatul Husna yang mengajukan pertanyaan bagaimana cara menyeimbangkan literasi digital yaitu belanja online dengan literasi finansial?

Bupati Kamsol pun menjawab bahwa literasi baca tulis sangat penting. Bukan hanya itu, melainkan juga mampu berhitung dengan cepat.

Pelatihan numerasi dinilai sangat penting bagi anak sekolah. Bahkan, ke depan disebut akan lebih canggih lagi.

Menurutnya, kecakapan dalam mengelola uang dan keuangan yang dimiliki dan belanja sesuai yang dibutuhkan bukan dari yang diinginkan akan menjadi penentu. 

Baca Juga: Literasi Digital Bekali SMP Kabupaten Muaro Jambi Tentang Jenis Cyberbullying di Dunia Maya

Pandai dalam mengatur keuangan dengan baik adalah maksud dari literasi finansial yang penting untuk anak Indonesia.

"Sebarkan informasi ini agar banyak orang yang bangga dengan produk kita," jelasnya. 

Sesi tanya jawab pun selesai. Moderator kembali memanggil Muhammad Hafidz Al-Furqan selaku key opinion leader.

Furqan menyampaikan bahwa semua hal tentang mencintai produk dalam negeri itu dimulai dari diri sendiri.

Ia menyarankan untuk membeli produk original dari produk lokal, dibanding membeli produk KW atau tiruan tetapi dari luar negeri.

Harapan untuk produk lokal yaitu bukan hanya dapat dikenal di Indonesia, tetapi bisa dikenal di seluruh dunia.

Baca Juga: Literasi Digital di SMPN 1 Lubuk Pakam, Narasumber: Jarimu Harimaumu

“Kenapa kita harus bangga dengan produk dalam negeri? Karena siapa lagi yang akan membanggakan produk lokal kita. Untuk anak SD-SMP yang ingin membuka bisnis, mulailah belajar dari produk produk luar, melihat, memahami, lalu membuat dengan ciri khas diri kita sendiri, sampai dijual dan membanggakan Indonesia,” ucap Hafidz.

Setelah berbincang-bincang dengan Furqan, moderator lalu memberikan kesimpulan dari pemaparan materi-materi webinar sore tersebut dan mengumumkan sepuluh pemenang lainnya yang berhasil mendapatkan voucher e-money sebesar Rp100 ribu.

Diketahui Literasi Digital Sektor Pendidikan di Provinsi Riau merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program "Indonesia Makin Cakap Digital" yang diinisiasi oleh Kemenkominfo RI. Hingga 2024, Kemonkominfo menarget literasi digital kepada 50 juta orang masyarakat Indonesia.

Informasi lebih lanjut mengenai kegiatan dan info literasi digital dapat diakses melalui media sosial Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Fan Page dan Kanal Youtube Literasi Digital Kominfo serta website info.literasidigital.id.

Editor


Komentar
Banner
Banner