Aset Kripto

Literasi Masyarakat, CEO Indodax: Penyebab Harga Kripto Alami Kenaikan

CEO Indodax Oscar Darmawan menjelaskan penyebab harga kripto mengalami kenaikan karena permintaan terhadap aset kripto jauh lebih banyak dibandingkan penawaran.

Featured-Image
Kripto. ANTARA/HO-Indodax

bakabar.com, JAKARTA - CEO Indodax Oscar Darmawan menjelaskan penyebab harga kripto mengalami kenaikan karena permintaan terhadap aset kripto jauh lebih banyak dibandingkan penawaran. Selain itu ada pemicu yang menyebabkan permintaan terhadap kripto cenderung naik.

Misalnya saja ketika beberapa waktu lalu Bitcoin menyentuh harga ATH-nya (All-Time High) hampir Rp1 miliar, faktor pemicunya karena banyak masyarakat yang semakin melek terhadap eksistensi Bitcoin dan juga kripto.

Mereka banyak mendapatkan awareness dari media massa dimana harga Bitcoin naik sekian persen sehingga memutuskan untuk membeli Bitcoin.

"Bitcoin yang memiliki maksimum supply dihadapkan oleh banyaknya pembelian dari masyarakat yang otomatis akan membuat harganya makin tinggi," ucapnya dalam keterangan resmi, Jakarta, dikutip Sabtu (1/4).

Baca Juga: Fase Halving Day, Indodax: Tahun Ini Momentum Tepat Investasi Kripto

Pada Jumat (31/3) pukul 12.00 Waktu Indonesia Barat (WIB), harga Bitcoin disebut masih berada di kisaran lebih dari Rp423 juta. Kenaikan harga kripto dialami oleh Ripple yang meningkat 3,07 persen atau Avalanche yang naik 4,76 persen.

Reli kenaikan harga kripto sudah terjadi sejak awal Maret. Kata Oscar, tidak salah banyak yang menganggap Maret adalah bulan di mana kripto sedang mengalami reli bullish.

Selain awareness yang menyebabkan masyarakat membeli kripto dan menyebabkan harga aset digital tersebut mengalami bullish, tetapi juga keadaan makro ekonomi global. Mulai dari keputusan suku bunga Amerika Serikat (The Fed) ataupun kasus keruntuhan perbankan yang dialami sejumlah bank kenamaan dunia akhir-akhir ini.

Beberapa kasus yang menyebabkan permintaan Bitcoin semakin meningkat ialah inflasi mata uang yang pernah terjadi di negara Cyprus, sehingga mendorong penggunaan Bitcoin semakin marak. Adopsi Bitcoin dan pembelian Bitcoin maupun kripto dari investor institusi besar juga sangat mempengaruhi.

Baca Juga: Sebelum Diresmikan, Ombudsman Ungkap Dugaan Malaadministrasi Bursa Kripto

"Meskipun reli bullish pada kripto terjadi di kuartal I tahun 2023 ini, penting sekali bagi para trader untuk tidak FOMO (Fear of Missing Out) dan mempelajari terlebih dahulu kiat-kiat trading crypto agar bisa menentukan harga beli dan harga jual yang tepat, sehingga bisa memperoleh keuntungan yang maksimal. Salah satu hal yang perlu diwaspadai dalam momen reli bullish ini adalah adanya bull trap pada kripto,” ungkap Oscar.

Dengan kenaikan harga kripto, ujar CEO Indodax, maka membuat investor percaya harga kripto akan terus mengalami reli bullish dan mulai membeli kripto.

“Namun pada kenyataannya, volatilitas kripto sangat cepat mengingat setelah kripto tersebut berada di harga tertentu, harga aset akan terkoreksi, sehingga investor bakal merasa kecewa karena terlanjur membeli pada saat harga tinggi dan perlu menunggu lagi agar harga bisa naik kembali,” imbuhnya.

Menurut Oscar, setiap investor perlu mempelajari terlebih dahulu bagaimana teknik trading yang baik sebelum terjun untuk bertransaksi kripto sehingga terhindari dari bull trap.

Baca Juga: Ombudsman bakal Panggil Bappebti hingga Mendag Zulhas tentang Aturan Kripto

"Investor perlu melakukan riset terlebih dahulu dan analisis fundamental sebelum memutuskan untuk membeli aset kripto. Menggunakan analisis fundamental, investor akan mengetahui proyek yang sedang dikembangkan token ataupun koin yang hendak dibeli, tim pengembang yang berada di latar belakang pembentukan kripto tersebut, serta roadmap dan potensi utility dari kripto yang hendak dibeli. Investor pun perlu melakukan riset dan analisis sendiri," kata dia.

Selain itu, investor dianggap harus memahami istilah Relative Strength Index (RSI) yang digunakan untuk mengukur pergerakan harga. Istilah RSI dalam kripto merupakan suatu indikator untuk menentukan kondisi pasar di mana kripto sedang terlalu banyak pembelian atau terlalu banyak penjualan.

Dengan mempelajari cara membaca RSI, investor dinilai bakal mengetahui bahwa setelah nilai suatu kripto mengalami kenaikan signifikan, maka bisa disimpulkan kondisi pasar sudah menyentuh kondisi terlalu banyak pembelian.

Investor disebut tidak perlu memantau setiap menit, tetapi tetap perlu memantau tren harga kripto sesekali jika skor RSI sudah mendekati atau melampaui level resistance. Karena itu, investor diminta berhati-hari karena bisa terjadi bull trap.

Editor
Komentar
Banner
Banner