bakabar.com, MAGELANG - Video yang menampilkan kelompok pelajar yang melakukan konvoi di jalan menggunakan flare asap dan memenuhi jalan di Kota Magelang viral di sosial media.
Rekaman warganet yang diunggah di akun @Magelang_Raya itu menuai beragam komentar lantaran dinilai tidak patut dilakukan para pelajar dan mengganggu pengguna jalan.
Terlebih, prilaku kelompok pelajar yang mengganggu masyarakat tersebut dilakukan di jalan utama Kota Magelang bahkan melintas di depan rumah Kapolres Magelang Kota, AKBP Yolanda Evalyn Sebayang.
Baca Juga: Jaga Ketertiban di Stadion Selama Piala AFF, Menpora Minta Penonton Tidak Membawa Flare
Terkait hal tersebut, Yolanda mengimbau agar pihak sekolah untuk kooperatif menginformasikan ke pihak Polisi supaya para pelajar tersebut bisa segera ditindaklanjuti.
"Para pelajar yang berasal dari Tim Futsal dari SMA MUHI Kota Magelang dan Tim Futsal dari MAN Kabupaten Magelang berjumlah kurang lebih 50 orang," ujarnya.
Menurut Yolanda, para pelajar tersebut melakukan konvoi usai bertanding futsal dalam ajang Magelang Cup di GOR Samapta, Sabtu (13/5).
Baca Juga: FIFA Dorong PSSI Gagas Kompetisi dan Pembenahan Sepak Bola
Akibat perbuatannya, para pelajar itu dikenai sanksi dari pihak panitia pertandingan dan Polresta Kota Magelang.
"Sanksi pertama, Tim Futsal dari SMA MUHI Kota Magelang dan Tim Futsal dari MAN Kabupaten Magelang didiskualifikasi karena dinilai sudah melanggar kesepakatan dan aturan yang ditetapkan oleh Panitia," paparnya.
Kedua, lanjut dia, para pelajar yang melakukan konvoi tersebut dikenai sanksi tilang ETLE sesuai aturan yang berlaku.
"Ketiga, para pelajar akan kami beri edukasi dengan sekolahan agar tidak melakukan tindakan yang dapat merugikan masyarakat dan tim futsalnya sendiri," paparnya.
Baca Juga: Jelang Piala Dunia, Lapangan Futsal Masih Belum Ramai
Terkait kasus yang sempat menggegerkan warga Magelang tersebut, Ketua Panitia Magelang Cup Bapak Tohir pun angkat bicara.
"Kejadian tersebut merupakan pembelajaran para pendukung tim Futsal agar tidak terjadi hingga melakukan prilaku yang merugikan timnya," tuturnya.
Ia menegaskan, pihaknya akan bekerjasama dengan Kepolisian untuk meminimalisir kejadian di lingkungan GOR dengan melakukan pemeriksaan terhadap para pendukung.
"Kami selaku panitia melarang keras para penonton membawa barang-barang yang dianggap dapat memancing gangguan kamtibmas," tegasnya.
Baca Juga: DPR: Menpora Dito Ariotedjo Harus Transformasi Sepak Bola Indonesia
Lebih lanjut, ia menuturkan pemeriksaan yang dilakukan oleh pihak Kepolisian akan terus dilakukan.
"Penonton futsal dilarang membawa rokok, senjata tajam, korek serta alat atau barang yang sudah ditetapkan dalam aturan memasuki lapangan pertandingan Futsal," pungkasnya.