Kuliner Khas Magelang

Jenang Lot Kuliner Khas Magelang, Legit Beraroma Khas Kayu Bakar

Pembuatan Jenang Lot, kuliner khas Magelang masih tradisional. Diadon di atas tungku kayu bakar dan dibuat tanpa bahan pengawet.

Featured-Image
Siti Maesaroh pembuat jenang lot (Apahabar.com/Arimbihp)

bakabar.com, MAGELANG - Pembuatan Jenang Lot, kuliner khas Magelang masih tradisional. Diadon di atas tungku kayu bakar dan dibuat tanpa bahan pengawet.

Jajanan khas Magelang yang mulai jarang ditemui ini jadi salah satu oleh-oleh andalan yang sayang untuk dilewatkan. Rasa legit manis dengan tekstur yang lembut menyatu di mulut saat mencicipi sepotong jenang lot.

Jajanan khas Magelang yang mulai jarang ditemui ini menjadi salah satu oleh-oleh andalan yang sayang untuk dilewatkan.

Jenang Lot adalah jajanan khas Magelang berbahan dasar tepung beras ketan, gula pasir, gula Jawa dan santan yang dicampur lalu dipanaskan sampai membentuk tekstur padat dan kenyal.

Salah satu tempat produksi yang masih membuat dan memasarkan dengan cara tradisional yakni Jenang Lot Karya Sari yang berlokasi di Desa Bojong, Mendut, Mungkid, Kabupaten Magelang. Lokasinya dekat dengan Candi Mendut Magelang sehingga banyak wisatawan yang singgah.

Baca Juga: Menengok Proses Pembuatan Mie Lethek, Kuliner Khas Magelang

Jenang lot Kriya Sari (Apahabar.com/Arimbihp)
Jenang lot Kriya Sari (Apahabar.com/Arimbihp)

Pembuat jenang lot, Siti Maesaroh menuturkan, Jenang Lot sudah dirintis orang tuanya, Syamsuri puluhan tahun silam.

"Kalau saya sendiri dipercaya mengelola sejak 2002, tapi sebelumnya sudah dirintis dulu orang tua, resep turun temurun," kata Siti saat ditemui bakabar.com, Senin (31/7).

Menurut dia, awalnya, Jenang Lot diproduksi Syamsuri untuk dikonsumsi pribadi dengan keluarganya.

"Tapi ketika keluarga yang dari luar Jawa mudik, suka dibawakan jenang sebagai buah tangan. Saat itulah mulai banyak yang mencicipi dan banyak yang bilang jenangnya enak," kata dia.

Berangkat dari hal tersebut, jenang Lot buatan Mbah Syamsuri ini lalu dikembangkan dan dijadikan usaha keluarga oleh anak dan cucunya untuk dijual sebagai oleh-oleh khas Magelang.

Baca Juga: Mencicipi Nasi Lesah, Kuliner Langka yang Hanya Ada di Magelang

Selain rasa, keunikan lain Jenang Lot Karya Sari ini masih menggunakan alat tradisional dalam pembuatannya. 

"Masih pakai tungku, kayu bakar, dan yang pasti tanpa bahan pengawet," kata Siti.

Siti juga membuat sendiri tepung bahan baku utama jenang dengan cara menggiling beras hingga lembut. "Santannya juga kami giling dan parut sendiri, manual, hanya gula jawa saja yang tidak kita produksi sendiri," ujarnya.

Proses pembuatan jenang

Siti menjelaskan, proses pembuatan jenang diawali dengan memarut kelapa untuk menghasilkan santan. Bersamaan dengan itu beras yang menjadi bahan baku jenang juga digiling dan dihaluskan untuk dijadikan tepung.

"Setelah kelapa yang digiling dan sudah menjadi air santan dipanaskan di dalam wajan sampai mengeluarkan lemak dari santan sambil diaduk perlahan," ujarnya.

Kemudian, lanjut Siti, setelah kurang lebih satu jam air santan terlihat mengeluarkan lemak, masukan air santan, tepung dari beras yang sudah digiling dan juga gula Jawa. Jika semua bahan tersebut sudah masak, lalu diaduk perlahan. Proses memasak semua bahan ini berlangsung sekitar tiga sampai empat jam.

"Harus benar-benar sabar dan telaten untuk mendapatkan hasil tekstur yang kenyal dan warna yang cantik," ujarnya.

Pembeli yang datang ke Jenang Lot Kriya Sari juga tak hanya datang dari dalam negeri, namun juga turis mancanegara.

"Ada dari Prancis, pernah borong untuk buah tangan, Canada, dan negara lainnya," tuturnya.

Baca Juga: Mengintip Tradisi Jamasan Pusaka 1 Sura di Menoreh Magelang

Dalam sehari saat hari biasa atau normal, Siti memproduksi kurang lebih 10 kilogram jenang.

"Kalau pas musim nikahan bisa puluhan kilo, bahan bakunya berasnya saja bisa sampai 1 kwintal kalau banyak pesanan," kata dia.

Tak hanya menjual jenang, Siti juga menjual aneka jajanan khas Magelang yang ia olah sendiri seperti krasikan dan wajik yang dibuat dari bahan baku yang sama.

Hanya proses pembuatannya yang berbeda sehingga menghasilkan rasa dan tekstur yang sedikit berbeda. 

Semua menu Jenang, Krasikan dan Wajik ini dibandrol dengan harga Rp45.000 per kilogram. Ini termasuk harga yang cukup terjangkau untuk oleh-oleh bagi para wisatawan di Magelang. 

Guna menjaga kualitas dan agar fresh saat disantap, Jenang Lot Karya Sari tidak dijual online di pasaran.

Jika ingin membeli bisa datang langsung ke tempat produksinya di desa Bojong, Mendut, Mungkid, Kabupaten Magelang.

Sebab, masa ketahanan Jenang Lot ini 10 hari jika disimpan dalam kondisi terbuka dan terkena udara.

Sehingga ketika membeli Jenang Lot Karya Sari, konsumen diimbau segera membuka dari kemasan plastik dan disimpan di wadah yang terbuka, seperti piring.


,

Editor


Komentar
Banner
Banner