Kasus Tahanan Tewas

Janggalnya Kasus Kematian Tahanan Polresta Banyumas

Penasihat hukum keluarga tahanan Polresta Banyumas yang meninggal penuh luka menemukan kejanggalan sejak proses penahanan hingga kematian almarhum.

Featured-Image
Kapolresta Banyumas, Kombespol Edy Suranta Sitepu memberikan keterangan kepada jurnalis di depan Kantor Satreskrim Polresta Banyumas, Senin (5/6).

bakabar.com, BANYUMAS - Kasus kematian Oki Kristodiawan (26), tahanan Polresta Banyumas, menyisakan kejanggalan dari awal hingga akhir hayatnya. Semua kejanggalan itu diungkap penasihat hukum keluarga, Silvia Devi Soembarto SH.

Kejanggalan terjadi sejak kasus pencurian sepeda motor masuk ke kepolisian. Kasus ini mulanya dilaporkan seorang pria bernama Ferdi yang tinggal dua rumah dari rumah Oki. Ia melaporkan kasus pencurian sepeda motor Honda Beat senilai Rp 16 juta ke polisi pada tanggal 15 Mei 2023.

Dari hasil penyelidikan polisi dan pemeriksaan saksi, indikasi pelaku mengarah pada Oki. Polisi kemudian menjemput Oki di rumahnya di Desa Purwosari, Kecamatan Baturraden Kabupaten Banyumas pada 17 Mei 2023.

Baca Juga: Tahanan Polresta Banyumas Tewas Penuh Luka

Oki dijemput enam pria yang mengaku polisi tanpa seragam, alias berpakaian bebas. Mereka menjemput Oki tanpa surat perintah penahanan.

"Surat penangkapan dan penahanan diberikan tiga hari kemudian. Di tanggal yang sama," kata Silvia melalui sambungan telepon kepada bakabar.com, Senin (5/6).

Oki dijemput enam orang polisi tanpa memakai baju. Saat meminta izin memakai baju, mereka tidak memperbolehkan dengan alasan khawatir kabur. Keluarga tak tahu ke mana Oki dibawa. Mereka tak memperbolehkan keluarga menjenguk Oki.

Baca Juga: Tahanan Polres Tanjung Perak Tewas: 13 Tahanan Jadi Tersangka, 4 Polisi Diperiksa

Sehari kemudian seorang yang mengaku anggota polisi datang meminta baju untuk Oki. Dua hari kemudian ia kembali datang membawa surat perintah penahanan.

Dalam surat itu, disebut Oki mangkir dari panggilan polisi sebanyak dua kali. Namun keluarga mengaku tak sekalipun menerima surat panggilan.

Terima Kabar Oki Meninggal Dunia

Tanpa tahu di mana keberadaan Oki, keluarga tiba-tiba mendapat kabar dari Kapolsek Baturraden Oki meninggal dunia karena gagal ginjal. Orang tua Oki menangis mendengar kabar ini.

Polisi menyebut, Oki sudah 10 hari dirawat di RSUD. Namun keluarga tak pernah diberi tahu. Keluarga diberitahu ketika Oki sudah menjadi mayat.

Baca Juga: Tahanan Polres Tanjung Perak Tewas, Keluarga Desak Tersangka Segera Disidang!

Oki pulang diantar mobil ambulan. Seorang yang mengaku dokter polisi mengatakan Oki meninggal karena gagal ginjal dan lever karena konsumsi alkohol berlebihan.

"Terus sebelum turun dari ambulans, dibilang ini fardlu kifayah ini, fardlu kifayah, langsung saja dikuburin, kasian mayatnya," kata Selvia menirukan ucapan dokter.

HALAMAN
12
Editor


Komentar
Banner
Banner