bakabar.com, BANYUMAS - Pemkab Banyumas menutup sementara seluruh wahana wisata jembatan kaca. Kebijakan ini diambil imbas insiden pecahnya jembatan kaca 'The Geong' hingga menewaskan seorang pengunjung.
"Kami tutup sampai dikeluarkannya sertifikat layak fungsi," kata Penjabat Bupati Banyumas, Hanung Cahyo Saputro dilansir Antara, Kamis (26/10).
Menurut dia, sertifikat layak fungsi itu berguna untuk memastikan keamanan wahana. Sebab, jembatan kaca yang berlokasi di Hutan Pinus Limpakuwus (HPL) itu juga belum teruji kelayakannya.
Baca Juga: Jembatan Kaca Pecah di Banyumas Jateng, Tewaskan 1 Wisatawan
Karenanya, Pemkab Banyumas akan membuat surat edaran dan mengumpulkan seluruh pengelola wahana wisata. Tujuannya untuk persiapan asesmen ulang terhadap tempat wisata yang berisiko tinggi.
Hanung juga menjelaskan perkembangan salah seorang korban yang masih dirawat di rumah sakit. Menurut dia, korban kini masih menunggu hasil pemeriksaan computed tomography (CT) scan, sehingga belum bisa diambil tindakan.
"Tetapi, kondisinya bagus, sadar, dan bisa bicara. Bahkan, bisa cerita runtut kronologisnya," tutur Hanung.
Baca Juga: Jembatan Kaca Banyumas Sering Dapat Penilaian Negatif
Sebagai informasi, insiden pecahnya jembatan kaca The Geong terjadi pada Rabu (25/10) pukul 10.00 WIB. Peristiwa itu terjadi saat 11 wisatawan sedang menjajal wahana jembatan kaca.
Saat beberapa wisatawan berada di salah satu titik jembatan setinggi 10 meter itu, tiba-tiba kaca pecah. Akibatnya, empat orang terperosok, di mana dua orang di antaranya jatuh ke tanah dan dua orang lain bergelantungan pada kerangka jembatan.
Seorang yang jatuh tewas. Sementara seorang masih dirawat dan 2 lainnya sudah pulih.
