Harga Jual Tembakau

Harga Jual Tembakau Rendah, Petani Temanggung Pilih Pola 'Lembutan'

Sejumlah petani di Temanggung melakukan langkah antisipasi untuk menghadapi cuaca yang tidak menentu.

Featured-Image
Hamparan tanaman tembakau di Temanggung (Apahabar.com/Arimbihp)

Apahabar.com, TEMANGGUNG - Sejumlah petani di Kabupaten Temanggung melakukan langkah antisipasi untuk menghadapi cuaca yang tidak menentu. Hal itu diperlukan karena tanaman tembakau sangat memerlukan sinar matahari yang stabil.

"Cuaca menjadi salah satu sebab paling berpengaruh terhadap hasil panen petani tembakau, karena mulai dari tanam sampai pengeringan membutuhkan matahari," kata petani asal Temanggung, Waljono, Minggu (6/8).

Oleh karenanya, Waljono beserta warga Kledung, tempat dimana ia tinggal, melakukan berbagai cara agar tembakau yang ditanam bisa terjual dengan harga yang kompetitif. Waljono berharap cuaca tetap bersahabat, sehingga tembakau mereka memiliki kualitas yang baik.

“Kalau sudah berbicara soal cuaca, kami sebagai petani cuma bisa pasrah saja. Namun harus kreatif sehingga tembakau tetap bisa laku terjual dengan harga yang bagus,” ujarnya.

Baca Juga: Sejarah Stasiun Parakan, Jalur Tembakau di Masa Penjajahan Belanda

Ia menuturkan, salah satu cara agar tembakau bisa dijual dengan harga yang memadai adalah dengan merajang tembakau ke dalam ukuran yang lebih kecil, atau sering disebut lembutan. Hal itu terpaksa dilakukan, karena harga beli dari tengkulak tidak begitu tinggi.

Senada Waljono, Parto, warga lainnya menuturkan, meskipun harga tembakau cenderung naik turun, sejatinya produk yang dihasilkan masih laku dijual. Caranya dengan mengubah bentuk tembakau dari lembaran menjadi rajangan.

Tembakau model itu dikenal sebagai produk untuk jenis lintingan. Sementara itu jika tembakau dirajang sebagaimana permintaan pabrikan, ternyata harga jualnya tidak bisa dipastikan.

“Jika dirajang biasa, seperti permintaan pabrikan dengan cuaca seperti ini harga jualnya belum pasti, apalagi kapasitasnya banyak," terangnya.

Baca Juga: Pemkab Temanggung Tambah Kuota Elpiji 3 Kg Selama Panen Tembakau

Namun, lanjut Parto, ketika tembakau dirajang dalam ukuran lebih kecil, ternyata harga jualnya jauh lebih baik. Tembakau mereka dihargai minimal Rp90.000 per kilogramnya.

"Bahkan ada yang bisa terjual diatas Rp200.000, semua tergantung kualitasnya,” tuturnya.

Ia mengaku dari sekitar 5.000 tanaman tembakau yang ditanamnya pada tahun ini, Parto berencana akan memproduksi tembakau lembutan dengan porsi kurang lebih 30 persen.

“Dengan jumlah ini paling tidak bisa panen sekurang-kurangnya 3 ton daun basah. Rencananya yang satu ton akan saya jadikan tembakau lembutan," terangnya.

Baca Juga: Asa Petani Tembakau Jember: Utang Bank Plecit hingga Menagih Janji

Petani tembakau lainnya, Yudha Sudarmaji menambahkan, sudah saatnya petani tembakau harus berpikir kreatif dengan tidak hanya mengandalkan pabrikan sebagai saluran untuk menjual produk yang mereka hasilkan.

Untuk itu, ujar Yudha, petani harus mampu memproduksi tembakau dalam bentuk lain. Karena hanya dengan begitu, nilai jual tembakau bisa naik. “Masih banyak cara, tinggal kemauan petani saja,” ujarnya.

Selama ini, papar Yudha, tembakau Temanggung, selain dijual ke pabrikan, banyak juga diproduksi menjadi bahan dasar tembakau lembutan atau tembakau lintingan. Bahkan, tembakau Temanggung ternyata sangat baik kualitasnya untuk dijadikan sebagai bahan pembuatan cerutu.

“Tinggal petaninya saja, mau kearah mana. Yang jelas, diproduksi dengan cara yang lain akan menghasilkan produk yang ada nilai jualnya, sehingga tembakau Temanggung bisa kembali mempunyai nilai jual yang bagus,” pungkasnya.

Editor
Komentar
Banner
Banner